Serapan Pupuk Rendah MT II Petani Majalengka Rendah
kacenews.id-MAJALENGKA-Sejumlah petani mulai menebus pupuk untuk persiapan musim tanam rendeng, pupuk yang mereka tebus adalah kuota tahun 2024 untuk Musim Tanam (MT) II dan III yang sebelumnya tidak ditebus karena tidak melakukan tanam akibat kemarau panjang.
Serapan pupuk tahun 2024 hampir rata – rata hanya mencapai 30 % hingga 40 % saja, karena petani padi tidak melakukan tanam akibat kemarau.
Menurut keterangan salah seorang penyalur pupuk di Kelurahan Cicenang, Kecamatan Cigasong, Neneng, stok pupuk Tahun 2024 masih sangat banyak belum ditebus para petani karena pada tahun ini petani hanya melakukan tanam satu kali.
“Serapan pupuk tahun ini sangat rendah hanya sekitar 30 hingga 35 % an saja, sisa masih sangat banyak 65 % yang belum ditebus,” ungkap Neneng ditemui di kiosnya.
Saat ini di kiosnya masih ada sekitar 7 tonan, belum sisa kuota yang masih belum ditebus di tingkat distributor, karena menunggu habis pupuk yang tersedia di kios atau ditebus petani. Karena jika pupuk terlalu lama disimpan akan berair.
“Petani pada MT II tidak menebus pupuknya, sekarang menjelang musim tanam rendeng petani yang sudah punya uang baru diambil, jadi untuk MT rendeng petani menggunakan quota MT II dan III kemarin. Tapi petani yang belum memiliki uang pupuknya masih tetap tersedia belum banyak diambil,” ungkap Neneng sambil menunjukan data petani yang telah mengambil quota pupuk melalui aplikasi di HP nya.
Menurutnya sekarang ini lewat aplikasi pengambilan pupuk oleh petani lebih terkendali dengan baik, petani tidak bisa berbohong demikian juga penyalur dan distributor karena baik waktu pengambilan, jumlah pengambilan juga tertera dengan jelas.
Apalagi setiap petani yang melakukan pengambilan pupuk harus terlebih dulu di foto bersama KTP dan dimasukan dalam aplikasi tersebut. Berbeda dengan pembelian menggunakan sistem kartu.
Persoalannya, dengan cara online seperti sekarang sistem terkadang eror sehinga petani yang tidak paham dianggap tidak dilayani. Padahal sitem yang kadang – kadang susah diakses terutama saat siang hari.
Senada disampaikan penyalur lainnya Samsudin, pupuk dikiosnya kini melimpah untuk persediaan para petani menbus pupuk MT rendeng, sudah ada sebagian petani yang menebus sebagai persediaan saat pemupukan nanti.
“Sudah ada beberapa petani yang menebus, tapi ini kan pupuk lama yang mereka tebus buka quota tahun 2025, sebab quota tahun 2025 baru datang Januari nanti. Biasanya petani menyimpan dengan alasan mumpung punya uang,” ungkap Samsudin
Sejumlah petani mengatakan, pemupukan diperkirakan baru akan dilakukan pada awal Desember mendatang, karena sekarang ini sebagian baru menggarap lahan dan melakukan persemaian.
“Airnya belum ada sekarang baru garap kering, ada air juga baru sedikit,” kata Tohir salah seoarng petani.
Koordinator Penyuluh Lapangan Kecamatan Kertajati Ali Imron membenarkan meimpahnya pupuk ditingkat penyalur karena tahun ini banyak petani yang tidak menebus pupuknya akibat kemarau panjang sehingga petani tidak melakukan tanam di MT II dan gadu.
Serapan pupuk rata – rata di tiap penyalur hanya mencapai 40 % sehingga 60 % sisanya masih tersedia di penyalur dan distributor.
“MT rendeng sekarang petani tidak akan mengalami kesulitan pupuk karena pupuk sekarang ini meimpah, pupuk 2024 yang belum diserap petani,” ungkap Ali Imron.
Menurut Ali, kedepan ketersediaan pupuk juga akan kembali normal seperti tahun – tahun sebelumnya karena quota secara nasional akan bertambah. Untuk urea quota per hektare sebanyak 275 kg dan NPK sebanyak 250 kg per hektare.
“Perkiraan di wilayah Kertajati mulai tanam pada 25 November mendatang, dadi pemupukan dilakukan awal Desember. Pupuk menggunakan quota 2024,” kata Ali.(Tat)