Penjabat TP PKK Majalengka Erlita Widiasih Luncurkan Buku “Nay dan Bunga Lotus”
kacenews.id-MAJALENGKA-Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Majalengka, Erlita Widiasih, meluncurkan buku cerita berjudul Nay dan Bunga Lotus, Rabu (30/10/2024), bertempat di Pendopo Gedung Negera Pemkab Majalengka.
Buku seri petualangan yang dilengkapi ilustrasi dengan gambar yang menarik tersebut merupakan cerita fiktif namun insfratif untuk menginspirasi para pembaca anak – anak.
Peluncuran buku Nay dan Bunga Lotus yang diterbitkan percetakan Erlangga for Kids, dihadiri Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Amanda Soemedi, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Barat, Yanti Krisyana Dewi, Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, hingga ratusan kader TP PKK seluruh daerah se-Jawa Barat.
Pada peluncuran buku juga dimeriahkan penampilan kesenian rampak genteng yang dibawakan istri-istri camat se Kabupaten Majalengka, bazar produk unggulan UMKM, hingga lomba menggambar tingkat SD dan SMP.
Pengarang buku yang juga Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Erlita Widiasih, mengatakan, Buku Nay dan Bunga Lotus merupakan cerita inspiratif tentang anak yang mendapatkan nilai baik dari bunga lotus atau dikenal juga sebagai teratai. Buku itu juga dilengkapi pesan moral untuk anak-anak dari psikolog, sehingga membantu tumbuh kembang anak.
“Buku Nay dan Bunga Lotus berisi 32 halaman dengan menggunakan dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris, sehingga dapat menjadi media pembelajaran untuk mengasah kosa kata bahasa asing pada anak-anak, bahkan dilengkapi ilustrasinya juga,” kata Erlira.
Penulisan cerita Nay dan Bunga Lotus terinspirasi dari legenda Nay Ambet Kasih atau Nyi Rambut Kasih yang terkenal di kalangan masyarakat Kabupaten Majalengka.
“Sebelum merampungkan ceritera di buku ini, saye terlebih dulu membuat ilustrasi dari cerita yang akan dibuat, stelelah itu baru menyelesaikan karangan ini,” ungkap Erlita yang juga gemar melukis ini.
Dia mengaku sengaja membuat ilustrasi yang menarik untuk buku karangannya tersebut untuk mendorong perkembangan imajinasi anak – anak yang membaca bukunya.
Cerita Nay dan Bunga Lotus membawa pesan, bahwa siapapun harus tetap bisa hidup bermanfaat bagi banyak orang dalam kondisi apapun, seperti halnya bunga lotus yang bisa tumbuh di mana pun.
“Buku ini dilengkapi pesan moral untuk anak-anak dari psikolog, sehingga mampu membantu tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Amanda Soemedi, mengapresiasi Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Erlita Widiasih, yang telah berkontribusi untuk mendorong perkembangan anak melalui penulisan buku seri petualangan Nay dan Bunga Lotus yang memberikan banyak pelajaran berharga.
Ia berharap, kehadiran buku tersebut menjadi bacaan favorit anak-anak, sehingga memberikan banyak manfaat untuk menyongsong generasi Indonesia emas 2045. Pasalnya, kehadiran buku semacam itu sangat dibutuhkan anak-anak untuk membantu proses tumbuh kembangnya.
“Aktivitas membaca buku bagi anak-anak sangat penting untuk melatih beragam kemampuan dan termasuk meningkatkan kedekatan dengan orang tuanya. Di tengah gempuran perkembangan gadget saat ini, kehadiran buku Nay dan Bunga Lotus menjadi asupan bergizi bagi perkembangan anak-anak,” pungkasnya.
Peluncuran buku tersebut dimeriahkan tari kabaret murid-murid TK di Kabupaten Majalengka yang menampilkan cerita tentang buku Nay dan Bunga Lotus. Mereka mengenakan beragam kostum sesuai perannya masing-masing dari mulai menjadi Nay, ikan, pepohonan, hingga bunga lotus.
Bahkan, murid-murid TK juga memeragakan gerakan sesuai peran yang didapatnya sambil menari-nari diiringi alunan musik hingga efek suara angin, air, dan melata.
Cerita dalam buku mengisahkan gadis cilik bernama Nay yang bermain di hutan, dan berenang di kolam yang dipenuhi ikan-ikan kecil, kemudian melihat bunga yang indah mekar di tanaman yang tumbuh di areal kolam tersebut.
Nay yang melihat keindahan bunga lotus langsung memetiknya, dan tanpa sengaja merusak beberapa tanaman tersebut untuk dibawa pulang. Namun, pada malamnya Nay justru bermimpi buruk berada di dalam air, dan terdapat batang tanaman teratai yang tumbuh hampir di sekujur badannya, sehingga langsung menangis.
Saat itu, ibunya yang mendengar Nay menangis sendirian pada tengah malam lantas menenangkannya, dan meminta untuk melanjutkan tidurnya hingga pagi.
Di pagi harinya, Nay menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya, dan langsung mengatakan tidak ada yang salah dalam mimpi itu.
Ayahnya mengingatkan Nay agar selalu menjadi seperti bunga lotus yang bisa tumbuh di tanah maupun air, bahkan lumpur sekalipun, tetapi bunganya tetap cantik dan indah.
Kata Erlita, cerita Nay dan Bunga Lotus dipersembahkan untuk memotivasi anak – anak di Majalengka menjadi pribadi yang tangguh.(Tat)