Tingkatkan Akses Masyarakat Dalam Pemahaman Alquran, UIN SSC Luncurkan Alquran Terjemahan Bahasa Cirebon
kacenews.id-CIREBON-Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) secara resmi meluncurkan dan Sosialisasi Alquran Terjemahan Bahasa Cirebon di Ruang Sasana Gunungjati Kantor Perwakilan BI Cirebon, Selasa (29/10/2024).
Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Balitbang dan Diklat Kemenag RI dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Selama tiga tahun, tim penerjemah dari berbagai pihak akhirnya berhasil merampungkan Alquran Terjemahan Bahasa Cirebon ini. Selain bertujuan memperkuat kearifan lokal, penerjemahan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat Cirebon terhadap pemahaman Alquran dalam bahasa ibu mereka.
Ketua Tim Pelaksana Terjemahan Alquran Bahasa Cirebon, H. Ahmad Yani mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan program penerjemah Alquran ke Bahasa Cirebon dimulai pada 2020 hingga 2023 dan terwujud pada tahun ini.
Menurutnya, Alquran Terjemahan ini secara running dapat terwujud dari mulai tahap pembentukan tim penerjemah, penerjemahan dan validasi tahap I dan II.
“Alhamdulilah hari ini puncaknya launching dan sosialisasi. Dan juga sudah dikonversi dalam bentuk digital. Ini kebanggaan bagi kami UIN Siber Syekh Nurjati yang disupport penuh oleh Pustlitbang Lektur Keagamaan dan Balai Diklat Kemenag RI,” katanya.
Ia mengemukakan, kegiatan ini bertujuan agar mendapatkan Alquran sesuai dengan kearifan lokal, yakni bahasa Cirebon sebagai identitas dan karakteristik masyarakat Cirebon yang sangat religius juga dalam rangka konservasi bahasa Cirebon.
Disebutkannya, pihak yang terlibat dalam penerjemahan Alquran Terjemahan Bahasa Cirebon ini yakni ahli Al-quran, budayawan dan akademisi. Kemudian untuk validator yakni ulama pondok pesantren yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon, serta Budayawan Cirebon dan sekitarnya.
“Pengerjaanya tiga tahun. Bahasa Cirebon nya bersepakat, karena mengingat bonus demografi bahwa hari ini tantangan terbesar kaum milenial maka bahasa Cirebonnya pertengahan, tidak bebasan tidak juga kasar, antara itu,” tuturnya.
Prof.Hajam yang mewakili UIN Siber Syekh Nurjati, menyampaikan, terjemahan ini melengkapi koleksi Alquran terjemahan dalam bahasa daerah di Indonesia.
“Selain sebagai pedoman spiritual, ini juga menjadi media yang memudahkan masyarakat lokal dalam memahami Alquran,” ujarnya.
Kepala Puslitbang LKKMO Kemenag RI, H. Muh. Isom menyoroti lima pilar penting dalam pelestarian bahasa daerah, yakni konservasi, perlindungan dari kepunahan, pendigitalan, pembinaan, dan pemanfaatan.
“Melalui aplikasi digital, kita membawa Alquran lebih dekat ke masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa,” katanya.(Cimot)