Pendidikan

SMAN 1 Kadugede Kabupaten Kuningan Masuk Kategori SSK Paripurna

kacenews,id-KUNINGAN-Berdasarkan hasil penilaian tim seleksi tingkat provinsi, SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan mesuk kategori Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Paripurna dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi ke tingkat Provinsi Jawa Barat.

Untuk Kabupaten Kuningan hanya ada dua SMA Negeri yang masuk klasifikasi SSK masing-masing SMA Negeri 1 Kadugede dan SMA Negeri 1 Luragung masuk kategori Paripurna yang kini dijadikan percontohan. Namun yang dinytakan lolos untuk mengikuti seleksi ke tingkat Jabar hanya satu sekolah saja, yakni Smansaka (SMA Negeri 1 Kadugede).

Berdasakan hasil penilaian tim, Smansaka dianggap mampu menerima tugas terhormat sebagai SSK ini mengingat beberapa hal, di antaranya.

Adapun kelebihan yang dimiliki sekolah yang satu ini, antara lain; SMAN 1 Kadugede dianggap strategis dalam hal lokasi. Selain itu, DPPKBP3A Kab. Kuningan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk menyukseskan program BKKBN Provinsi jabar dalam rangka mewujudkan SSK yang paripurna.

Secara jarak jangkauan lebih dekat ke Smansaka sehingga pembinaan dan pengembangan SSK bisa dengan cepat tersosialisasikan. Siswa SMAN 1 Kadugede pada umumnya secara karakter lebih mewakili penduduk yang tepat untuk menerima pengarahan dan pembelajaran.

Disamping itu, SMAN 1 Kadugede termasuk sekolah kategori A dalam hal jumlah peserta didik. Ada sekitar seribu orang lebih peserta didik yang belajar di SMAN 1 Kadugede, menunjukkan bahwa sekolah ini adalah sekolah besar, dengan jumlah pengelola yang besar pula.

Ada 58 orang guru dan 20 orang tenaga Tata Usaha (TU) yang bertugas mengelola kegiatan belajar mengajar di sekolah ini. Atas dasar hasil penilaian tim dari provinsi ini, maka Smansaka berhak untuk mengikuti seleksi tahapan berikutnya.

Kepala SMA Negeri 1 Kadugede, Rhida Jaya Bhuana mengatakan, SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi.

Sebab sekolah itu merupakan agen perubahan bagi para siswa sebagai geberasi penerus bangsa dimasa mendatang.“Masalah kependudukan ini bukan hanya tanggungjawab salah satu lembaga pemerintah saja. Melalinkan tanggungjawab bersama, baik dari kalangan pendidikan maupun komponen lainnya yang ada di masyarakat,” tutur Rhida didampingi Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kadugede, Maman.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk, Sri Mulyati, mengemukakan, adapun tujuan Program SSK ini adalah Tujuan secara khusus SSK adalah, memberikan wawasan, pengetahuan, sikap, dan ketrampilan siswa tentang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Keluarga (KKBPK).

Sedangkan tujuan umumnya adalah memberikan arah dan pedoman bagi penangungjawab dan pengelola pendidikan dalam hal kependudukan

“Para siswa telah dibekali tentang ilmu kependudukan sehinga mereka memiliki pola pikir yang cerdas dalam menyikapi masalah kependudukan. Termasuk untuk menangani masalah stunting (balita gagal tumbuh) di Kab. Kuningan yang memerlukan penangan semua pihak. Termasuk para siswa yang terganung dalam pelaksanaan program SSK,” tutur Sri.(Sul)

Back to top button