Opini

Menyongsong Indonesia Maju dengan Pemimpin Baru

Oleh: Khaerudin
Penulis Buku

Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Banyak sekali perseteruan yang terjadi saat kontestasi pemilihan presiden tahun 2024, dengan proses yang cukup panjang serta melakukan kampanye intens seperti blusukan ke seluruh pelosok negeri, debat publik dan setiap cara yang bertujuan mendapatkan antusias dari masyarakat.
Dalam seluruh proses kontestasi tersebut tentu mereka sempat beradu visi dan misi sebagai salah satu upaya yang ditawarkan para paslon kepada seluruh rakyat dalam upaya mengatasi persoalan negeri ini. Masing-masing paslon tentunya telah menyiapkan setiap cara dan upaya terbaiknya agar masyarakat terpikat dan memilihnya dalam periode pemungutan suara nanti.
Kini itu semua telah usai setelah pelantikan pemimpin negeri dilaksanakan kemarin, usai pula perdebatan mengenai nomor urut pasangan calon satu, dua atau pun tiga. Ya, kini Indonesia sudah resmi menobatkan pemimpin baru untuk kepemimpinan selama lima tahun ke depan. Bukan hanya pergantian pemimpin pemerintahan melainkan susunan kabinet pun nanti akan berganti, bisa saja dengan nama-nama yang sebelumnya sudah ada atau pun ada wajah-wajah baru di dalamnya.
Terlepas dari itu semua, tentu rakyat tak pernah memikirkan siapa saja nama-nama perangkat kabinet tersebut, yang rakyat butuhkan saat ini dan ke depannya adalah realisasi dari janji politik yang pernah disampaikan saat berkampanye oleh timses dan juga calon presiden jagoannya.
Di tengah persoalan bangsa yang tak pernah tahu kapan ujungnya dan setiap hari pasti selalu ada saja tantangan yang mesti diselesaikan, maka sudah seharusnya pemimpin negeri dan juga kabinetnya merumuskan solusi untuk mengatasi setiap persoalan negeri yang tak pernah henti ini. Mulai dari sektor hulu sampai hilir, tentu solusi yang selalu berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan bunyi sila ke-5 yang ada pada ideologi negara kita, yaitu Pancasila.
Saat ini kita pun dihadapi dengan kondisi geopolitik dunia yang luar biasa dinamis dan kompleksnya, bagaimana nanti Indonesia harus turut serta dalam perdamaian dunia yang saat ini masih berlangsung konflik dan ketegangannya. Perekonomian dunia yang saat ini masih menjadi salah satu kondisi yang selalu pasang surut realita dan solusinya. Sebagai sosok pemimpin baru dengan jutaan harapan baru yang dititipkan oleh rakyat Indonesia kepada beliau tentu sudah semestinya amanah tersebut dilakukan dan dijalankan sebaik mungkin.
Dalam pemerintahan barunya, beliau mengusung visi dengan jargon Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Beliau selalu meyakinkan semua pihak bahwa membangun negeri ini harus melibatkan persatuan, kesatuan dan kebersamaan bangsa demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas.
Adapun nama dari visi yang beliau usung adalah Asacita yang memiliki makna bahwa ada delapan tujuan besar yang menjadi landasan kepemimpinan dan kebijakan pemerintahan sekarang demi mewujudkan Indonesia ke arah yang lebih maju, berdaulat dan sejahtera.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa di luar sana masih banyak sekali rakyat yang kecewa terhadap hasil politik dan juga akibat dari kontestasi kemarin, mulai sekarang sudah saatnya kita menyatukan tekad untuk terus mengawal pemerintahan baru yang siap-siap akan dimulai perjalanannya, baik itu dalam hal kontribusi karya atau melakukan kritik dan saran terhadap kebijakan yang ada nantinya.
Mulai sekarang kita sudah harus mengenal bahwa Indonesia ke depan akan menghadapi tantangan seperti apa. Kita sebagai rakyat memang sudah semestinya menantikan solusi apa yang akan diberikan oleh para pemimpin negeri ini nantinya, tapi di sisi lain kita sebagai rakyat yang tetap berjalan kehidupannya pun mulai memikirkan apa yang akan kita lakukan sekarang. Di tengah kondisi ekonomi yang mungkin ke depan akan tak sama seperti sekarang.
Pemerintah Indonesia di masa depan akan menghadapi tantangan multidimensi, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan sektor lainnya. Meskipun menurut beberapa survey yang pernah menyampaikan bahwa Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun masih terdapat ketimpangan lainnya yang sampai saat ini belum teratasi.
Persoalan dari perkotaan yang menjadi sorotan utama, karena akses publik yang senantiasa mudah, sedangkan pedesaan atau masyarakat yang terpencil masih mengalami kesulitan dalam akses sosial yang selalu mereka rasakan. Beberapa janji politik yang pernah diucapkan semoga bukan hanya sekedar bualan atau hanya untuk memikat simpati pada saat kampanye saja, melainkan diingat sebagai sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan dituntaskan menjadi tanggung jawab dan amanah mulia bagi pemerintahannya, itulah yang rakyat tunggu.
Tantangan berikutnya yaitu sektor pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia yang kurang merata, hal ini disebabkan karena rendahnya keahlian yang dihasilkan dari tingkat pendidikan masing-masing di beberapa wilayah Indonesia. Terkadang pendidikan di area kota saja masih memiliki kesulitan dalam mengembangkan dan memberdayakan fasilitas yang ada di dalamnya, apalagi wilayah-wilayah Indonesia yang masih perlu perhatian khusus dari negara ini.
Persoalan majunya sebuah ranah pendidikan setiap tahun belum menemukan titik implementasi yang memuaskan, karena terkadang pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal tersebut hanya sibuk dengan perubahan kurikulum untuk dipakai oleh dunia pendidikan tersebut, cenderung menghabiskan anggaran namun hasil atau output nya tak seperti yang diharapkan oleh kita. Mudah mudahan dari semua konflik dan tantangan yang masih menjadi pekerjaan rumah ini dapat satu persatu teruraikan oleh pemerintahan wajah baru yang baru saja dimiliki oleh negeri ini.***

Back to top button