Ayumajakuning

Wilayah Cirebon Raya Masuk Katagori Termiskin di Jabar

kacenews.id-MAJALENGKA-Wilayah Cirebon Raya yang meliputi Kabupaten/kota Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Kuningan masuk kategori daerah termiskin di Jawa Barat. Data BPS 2023 menunjukkan, dari 27 daerah yang ada di Jabar, wilayah Cirebon Raya memiliki persentase penduduk miskin dengan mencapai lebih dari 10 persen.

Bahkan Kabupaten Indramayu menjadi wilayah dengan persentase penduduk termiskin tertinggi di Jabar. Di 2023, Indramayu tercatat memiliki 12,13 persen penduduk miskin.

Sedangkan di urutan nomor dua dengan persentase penduduk termiskin di Jabar, masih diduduki daerah yang masuk dalam aglomerasi Cirebon Raya. Kabupaten Kuningan tercatat memiliki persentase penduduk miskin kedua tertinggi. Dalam data terakhir, Kuningan mencatat besaran 12,12 persen jumlah penduduk miskin.

Lalu Kabupaten Majalengka yang dikenal dengan julukan ‘Kota Angin’ menduduki peringkat keempat dengan persentase penduduk termiskin tertinggi se-Jabar. Majalengka memiliki 11,21 persen jumlah persentase penduduk miskin.

Terakhir Kabupaten Cirebon, daerah yang dikenal dengan julukan ‘Kota Udang’ ini masuk peringkat kelima dengan persentase penduduk termiskin tertinggi se-Jabar. Kabupaten Cirebon memiliki persentase penduduk miskin sebesar 11,20 persen.

Melihat problem itu, calon Gubernur Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan angka kemiskinan di CirebonRaya.

Mengingat wilayah tersebut mayoritas berprofesi petani, Dedi mengaku akan berbenah terlebih dahulu pada sektor pertanian. Dengan geliat pertanian membaik, Dedi yakin kesejahteraan masyarakat akan semakin nyata.

“Pertama, itu kan banyakan pertanianya, sawah geleduk setahun sekali, jadi infrastruktur irigasinya harus segera dibenahin,” kata Dedi saat menghadiri acara Pesta Rakyat yang digelar relawan sahabat Yoshua di Majalengka, Minggu (13/10/2024).

Tak hanya pertanian, sektor industri juga akan menjadi perhatian khusus jika terpilih menjadi Gubernur Jabar. Dengan bertumbuhnya perkembangan industri di Cirebon Raya, Dedi yakin serapan tenaga kerja akan semakin bertambah.

“Yang kedua adalah serapan industri, di sini harus segera tumbuh industri yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Kemudian yang ketiganya adalah sektor-sektor jasa harus semakin berkembang sehingga kedepannya itu kalau misalnya nanti tumbuh (Bandara) Kertajati dengan baik, industri perhotelannya tumbuh, industri manufakturnya tumbuh. Maka angka kemiskinannya akan selesai,” jelas dia.

Untuk menyelesaikan angka kemiskinan di Cirebon Raya, Dedi juga akan berbagi peran dengan pemerintah pusat hingga kabupaten/kota. Langkah kolaborasi itu diyakini bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di daerah.

“Selain itu juga fokus program negara, pemerintah harus fokus seperti yang saya sampaikan. Jadi gini, konsepsi kedepan ada berapa sih angka kemiskinan (semisal) di Majalengka? itu akan saya bagi habis. Nanti birokrat kewajibannya apa? provinsi kewajibannya apa? pusat kewajibannya apa? sehingga konsisten pada itu, jadi nggak boleh geser-geser. Termasuk keberhasilan keluarga berencana, kan kemiskinan terjadi juga karena anaknya banyak,” bebernya.

Adapun langkah konkrit yang disiapkan untuk upaya menekan angka kemiskinan, Dedi sudah menyiapkan sejumlah program. Mulai dari perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), hingga jaminan sistem pendidikan adalah sejumlah upaya yang dipersiapkan Dedi jika nanti terpilih menjadi Gubernur Jabar.

“Rumahnya saya perbaikin dengan standar Rp50 juta minimal, jaringan air bersihnya saya perbaikin, anak-anaknya saya jamin pendidikannya, rumah sakitnya saya jamin, ruang lapangan kerjanya akan dibuka, kemudian orangnya harus produktif dia bisa nanam cengek, nanam cabai, nanam padi, ternak ikan, ternak kambing, ternak sapi, itu bisa selesai,” pungkasnya.(Tat)

Related Articles

Back to top button