Maksimalkan Penyerapan Hasil Pertanian, Pemkab Cirebon Akan Bentuk BUMD Pangan
kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang pangan. BUMD ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan hasil panen bawang merah dari petani.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, pembentukan BUMD pangan merupakan langkah jangka panjang untuk memaksimalkan hasil pertanian.Menurutnya, proses pembentukan BUMD pangan sendiri sedang dalam tahap pembahasan.
Ia menjelaskan, tujuan pembentukan BUMD pangan ini adalah untuk menjamin kelancaran distribusi komoditas bawang merah yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kami mengupayakan untuk membentuk BUMD pangan. Sehingga hasil panen petani melimpah, dan bisa ditangani pemda,” kata Wahyu usai meninjau produksi bawang merah di Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran.
Wahyu menjelaskan, berdasarkan data yang ada, potensi lahan pertanian bawang merah di Kabupaten Cirebon mencapai 4 ribu hektare, yang tersebar di tujuh kecamatan, dengan produktivitas lahan sekitar 10 ton per hektare.
Wahyu menambahkan, hasil panen bawang merah dari Kabupaten Cirebon tidak hanya dipasarkan di wilayah lokal, tetapi juga didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Barat.
“Kita juga menyuplai pasokan komoditas bawang merah tidak hanya di Kabupaten Cirebon, namun untuk beberapa wilayah lainnya juga,” katanya.
Ia optimistis pembentukan BUMD pangan ini dapat menjadi solusi untuk menangani hasil panen yang melimpah, serta memberikan dampak positif bagi petani di Cirebon.
Selain itu, kata Wahyu, Pemkab Cirebon juga telah berdialog dengan para petani untuk mencari solusi atas berbagai masalah, termasuk keterbatasan akses pengairan yang sering terjadi selama musim kemarau.
“Kami berupaya mencari solusi, agar masalah pengairan ini tidak mengganggu siklus panen petani,” ujarnya.
Dengan adanya BUMD pangan, Pemkab Cirebon berharap harga bawang merah di pasar dapat lebih stabil, serta memastikan ketersediaan stok hasil panen yang melimpah, sehingga tidak ada produk yang terbuang.
“Ini juga merupakan bagian dari kebijakan pengendalian inflasi, mengingat bawang merah merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi di Cirebon,” katanya.(Junaedi)