Anggota Dewan Lengser, Toni Terpilih Ketua Percasi Kabupaten Kuningan
kacenews.id-KUNINGAN-Setelah empat tahun mengabdi dengan mengerahkan segala kemampuan, akhirnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan, H. Dede Ismail (Deis) lengser dari jabatannya selaku ketua Pengurus Kabupaten Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengkab Percasi) Kabupaten Kuningan periode 2020-2024.
Pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) Percasi Kabupaten Kuningan periode 2024-2028 di Ruang Rapat Purbawisesa Setda, dilakukan kembali pemilihan ketua agar organisasi tidak mengalami stagnasi sebagaimanamestinya. Apalagi menjelang pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprop) Jawa Barat.
Sebelumnya, selama tenggang waktu penjaringan pendaftaran bakal calon ketua Percasi Kabupaten Kuningan yang dibuka dari tanggal 27 September-10 Oktober 2024, hanya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kuningan, H. Toni Kusumanto saja yang berani medaftarkan diri sedangkan tokoh-tokoh catur lainnya tidak ada.
Maka dari itu, 10 klub catur yang tercatat di Pengkab Percasi Kuningan ditambah empat perwakilan kecamatan yang memiliki pecatur aktif memilih secara aklamasi H. Toni Kusumanto sebagai ketua yang baru.
Mantan Camat Jalaksana tersebut akan bertugas selama empat tahun ke depan untuk memajukan dunia olahraga catur agar bisa berkembang sekaligus berprestasi.
“Semua peserta muskab secara bulat mendukung sehingga Pak H. Toni Kusumanto terpilih secara aklamasi. Semoga apa yang diharapkan para anggota klub yang belum terlaksana dapat terealisasi di era kepemimpinan ketua yang baru,” ujar Pimpinan Sidang, Udin Khaerudin.
Ketua Pengkab Percasi Kabupaten Kuningan, H. Toni Kusumanto menyampaikan tiga hal penting. Bahwa pertama, dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan untuk memimpin Percasi, mudah-mudahan bisa lebih cepat beradaptasi.
Kedua, ia meminta dibantu, tidak ada lagi one man show tetapi semua berbuat untuk kemajuan catur. Dalam permainan catur, ada 64 kotak, masing-masing memiliki peran berbeda tetapi tujuannya sama untuk kemenangan. Sedangkan 32 kotak kosong memberikan kesempatan untuk mengatur strategi demi kemenangan yang diharapkan.
Jika diterapkan di organisasi pun tidak akan jauh berbeda, apalagi para pengurus catur dikenal memiliki IQ atau kecerdasan yang luar biasa.
“Ketiga, mari bersama-sama membangun dunia catur agar lebih membuming di Kabupaten Kuningan. Kita bisa berkolaborasi dengan cara dan strategi yang luar biasa supaya hasilnya pun akan luar biasa pula. Target selama 4 tahun ke depan, saya ingin ada pembibitan atlet catur yang handal, minimal 10-20 atlet,” tuturnya.(Ya)