Kekeringan di Kabupaten Cirebon Semakin Meluas, BPBD Perluas Distribusikan Air Bersih
kacenews.id-CIREBON-Kekeringan di Kabupaten Cirebon kembali meluas, bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, mencatat bahwa pihaknya telah memperluas distribusi air bersih ke 20 desa yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan bahwa jumlah desa penerima bantuan kemungkinan terus bertambah berdasarkan hasil survei dan asesmen lapangan. Bahkan memasuki awal Oktober 2024 ini curah hujan di wilayahnya belum cukup tinggi.
“Sampai sekarang ada 20 desa yang distribusi air bersih. Jumlah ini memang bertambah seiring dengan hasil survei dan asesmen di lapangan yang menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan,” ujarnya.
Deni menyebutkan setiap pengiriman air bersih ke desa-desa tersebut mencapai empat ribu liter. Namun, BPBD menjamin pengiriman dilakukan secara rutin guna menjamin ketersediaan air bagi warga yang terdampak, terutama di desa-desa dengan akses air terbatas selama kemarau.
Ia juga menegaskan pihaknya kini terus melakukan pemantauan, serta asesmen di lapangan untuk memastikan distribusi air bersih dilakukan secara tepat sasaran.
“Kami terus memantau dan melakukan asesmen agar setiap desa yang membutuhkan bantuan bisa segera mendapatkan pasokan air,” katanya.
Selain distribusi air, kata Deni, BPBD melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan air secara bijak di tengah situasi kekeringan yang masih berlangsung.
Hal ini, kata dia, bertujuan agar warga dapat mengelola air bersih dengan lebih efisien untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengapresiasi upaya BPBD dalam mendistribusikan air bersih secara rutin ke desa-desa terdampak, karena bantuan ini sangat penting, terutama untuk warga yang tinggal di lokasi yang mengalami kekeringan parah.
“Bantuan air bersih rutin dilakukan BPBD ke area-area yang memang membutuhkan. Seperti di Kecamatan Sedong, masih ada beberapa titik yang memerlukan. Itu rutin kami kirimkan air bersihnya,” katanya.
Deni mengatakan pemerintah daerah sudah berkomitmen untuk memastikan seluruh desa yang terdampak kekeringan, bisa mendapatkan bantuan air secara merata.
Untuk mengatasi tantangan kekeringan di masa mendatang, pihaknya tengah merencanakan pembangunan embung dan sumur resapan di daerah rawan kekeringan.
Wahyu mengatakan infrastruktur ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang, guna mengurangi dampak kekeringan yang berulang di kabupaten tersebut.
“Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi hingga akhir musim kemarau, serta dapat mengantisipasi kekeringan serupa nantinya,” katanya.(Junaedi)