CirebonRaya

Keraton Kasepuhan: Tim Pengawal Dikeroyok, Pangeran Kuda Putih Lapor Polisi

Konflik internal di Keraton Kasepuhan yang sudah berlangsung sejak tahun 2020 lalu kembali memanas. Peristiwa terbaru yang melibatkan kericuhan di lokasi pada Rabu (2/10/2024) kemarin, menarik perhatian banyak pihak.

Menurut salah satu pihak yang terlibat, konflik ini semakin ramai setelah meninggalnya Sultan Arif.
“Konflik ini sudah lama, sejak 2020, tapi belum juga terselesaikan. Kami harap negara hadir untuk memediasi, karena jika tidak, masalah ini akan terus berkepanjangan,” ujar Pangeran Kuda Putih, Heru Nursyamsi.

Menurut dia, polemik yang terjadi bukan semata-mata soal tahta, melainkan tentang hak waris yang sah dari keturunan Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana.
“Kami di sini memperjuangkan hak waris kami. Ini bukan tentang siapa yang menduduki tahta, tapi siapa yang benar-benar punya hak waris,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa konflik sudah terjadi sejak masa almarhum Sultan Arif dan bukan hanya setelah beliau wafat. “Sebelum beliau meninggal, polemik ini sudah ada. Ada laporan yang sudah diajukan ke pihak berwenang, tapi kami tidak kenal dengan pelaku-pelakunya,” lanjutnya.

Kericuhan yang terjadi, juga menimbulkan korban, dengan sekitar lima orang mengalami memar. “Korban tidak mengalami luka serius, hanya memar di bagian leher dan wajah.” tuturnya.

Saat ditanya tentang pertemuan dengan keluarga Sultan yang diakui pemerintah, perwakilan tersebut menegaskan harapan mereka untuk adanya mediasi yang lebih kuat dari negara.

“Kami berharap ada pihak penengah, pihak negara yang bisa memverifikasi dokumen-dokumen yang kami miliki sebagai bukti hak waris,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak berniat untuk membuat kerusuhan, namun hanya ingin berdiskusi dan menunjukkan dokumen-dokumen legal yang mereka miliki.

“Kami datang bukan untuk berperang, tapi untuk berdiskusi. Kami tidak ingin ada kesalahpahaman di masyarakat bahwa kami hanya berebut tahta. Yang kami perjuangkan adalah hak waris kami,” tegasnya.

Pihaknya, langsung melakukan laporan ke Polres Cirebon Kota terhadap sejumlah oknum yang melakukan pemukulan kepada utusannya.

“Terkait accident sebenarnya, ada pemukulan dari massa yang ada di lokasi,” ungkap Pangeran Kuda Putih, Heru Nursyamsi, saat berada di Mapolres Cirebon Kota, Rabu (2/10/2024) malam.

Heru mengatakan, sekitar lima orang dari timnya yang menjadi korban dari peristiwa kericuhan itu. Para korban mengalami luka memar dari area leher ke wajah.

“Ada kurang lebih lima orang (yang menjadi korban), jajaran saya semuanya, lukanya memar di wajah,” katanya.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan, pihak yang dilaporkannya adalah oknum yang tertangkap video tengah melakukan pemukulan terhadap utusannya.

“Pelakunya kami gak ada yang kenal. Sesuai video yang kami dapat, yang kami terima, itu yang kami berikan kepada penyidik. Personalnya saya gak kenal,” pungkasnya.(Jak)

Back to top button