Opini

Deflasi dan Mutasi Demokrasi

Oleh: Surnita Sandi wiranata
Pemerhati Ekonomi dan Politik

Jika kita menyadari dalam beberapa bulan terakhir, khususnya lima bulan terakhir setelah Pemilu dan sampai dengan baru dilantiknya DPR RI yang baru, dan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada)serentak terjadi penurunan harga barang dan jasa dalam periode selama hampir lima bulan berjalan. Dalam istilah ekonomi, ketika kondisi harga barang atau jasa mengalami penurunan dalam periode tertentu maka disebut dengan istilah deflasi.

Deflasi biasa terjadi karena produk yang melimpah atau daya beli masyarakat yang menurun, meskipun deflasi bisa memberikan keuntungan kepada konsumen namun hal ini terjadi pertanda bahwa kondisi ekonomi suatu negara sedang tidak stabil dan tidak baik-baik saja.

Lemahnya daya beli masyarakat akibat banyaknya PHK yang dilakukan di berbagai perusahaan sehingga dengan tidak adanya pendapatan karena sudah tidak ada penghasilan itulah yang menyebabkan lemahnya daya beli walaupun harga-harga mengalami penurunan. Dampak lainnya bisa terlihat dari sektor perbankan, di mana mutasi tabungan menjadi semakin banyak yang menarik uang simpanannya karena sudah tidak ada lagi pendapatan akibat adanya PHK tersebut dan rata-rata dilakukan oleh kalangan menengah ke bawah yang memiliki kecenderungan rentan terhadap adanya gejolak ekonomi.

Adanya perilaku konsumen cenderung menunda belanja, hal ini karena harga terus turun, konsumen cenderung menunda pembelian dengan harapan harga akan semakin murah di masa depan, ini bisa menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi karena penurunan terjadi pada laba perusahaan dan penurunan harga membuat pendapatan perusahaan berkurang, sehingga laba juga ikut turun dan beberapa perusahaan mungkin mengurangi produksi atau bahkan melakukan PHK dalam upaya mengurangi beban perusahaan.

Jika dilihat dari sektor utang menjadi lebih berat karena nilai utang sebenarnya tidak berubah, tetapi dengan daya beli yang menurun akibat deflasi karena harga-harga menurun, membayar utang menjadi terasa lebih berat. Bunga yang diberikan bank menjadi lebih rendah karena inflasi rendah. Ini dapat mengurangi keuntungan bank dan membuat mereka enggan memberikan pinjaman tentu menjadi hal sulit untuk perbankkan dalam mencari labah.

Secara singkat, deflasi bisa membahayakan perekonomian karena dapat mengurangi konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang tepat untuk mengatasinya yang biasanya memberikan kebijakan fiskal untuk dapat meningkatkan pengeluaran untuk merangsang permintaan, kebijakan moneter yaitu bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan stimulus ekonomi dengan memberikan insentif kepada perusahaan dan konsumen untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.

Penulis berharap deflasi ini semoga tidak berdampak adanya mutasi demokrasi yang saat ini dipandang makin nyata dan terlihat dalam politik praktis dari hasil Pemilu, baik itu pemilihan Presiden, pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah yang sebentar lagi akan berlangsung.

Tanda-tanda demokrasi Indonesia akan bermutasi menjadi Plutokrasi yaitu ditandai dengan pemerintahan diselenggarakan oleh orang-orang yang berharta, hal ini dapat terlihat nyata ketika hanya orang kaya yang bisa mencalonkan diri dalam berbagai kontestasi atau yang didukung oleh orang kaya yang mampu memenangkan kontestasi dan menduduki jabatan tertentu dalam proses demokratisasi. Biaya politik yang tinggi memaksa dan mengakibatkan hanya yang mampu secara ekonomi dapat ikut berkontestasi baik di pemilihan legislatif ataupun pemilihan kepala daerah.

Plutokrasi merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan orang-orang kaya, jadi bukan mayoritas kehendak masyarakat yang menentukan kebijakan melainkan segelintir orang dengan kekayaan yang besar yang mempengaruhi keputusan dalam mengambil kebijakan. Beberapa ciri Plutokrasi dapat dilihat dari kebijakan yang semakin condong ke kaum kaya, kesempatan terbatas bagi kaum yang miskin, suap dan kolusi sering terjadi untuk mengamankan keuntungan bisnis dan kekuasaan politik, dan media massa dikuasai oleh orang kaya yang dapat mempengaruhi opini publik.

Mutasi demokrasi merujuk pada perubahan mendasar dalam sistem atau praktik demokrasi suatu negara. Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan seringkali dipicu oleh berbagai faktor seperti perubahan konstalasi politik yaitu pergantian rezim, perubahan konstitusi, atau pergeseran keseimbangan kekuatan politik. Perubahan sosial di masyarakay yaitu, perubahan nilai-nilai masyarakat, tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, atau konflik sosial yang berkepanjangan.

Perubahan ekonomi akibat adanya krisis ekonomi, perubahan struktur ekonomi, atau ketidaksetaraan ekonomi yang semakin mencolok dan perkembangan teknologi dengan semakin tingginya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah cara masyarakat berinteraksi dan mengakses informasi dengan mudah.

Semoga deflasi yang terjadi pada saat ini tidak diakibatkan adanya proses mutasi demokrasi menuju kearah plutokrasi melainkan akibat dampak ketidakpastian ekonomi global, adanya perang di timur tengah semakin meluas dan perang rusia dengan ukraina yang tak kunjung usai serta dampak covid yang berkepanjangan.***

Related Articles

Back to top button