Ayumajakuning

DKBPP3A Kabupaten Kuningan Gelar Kegiatan Penguatan Elektronik Siap Nikah dan Hamil

kacenews.id-KUNINGAN-Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan penguatan Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan, bertempat di Aula Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPP3A) Kabupaten
Kuningan, selama tiga hari berakhir, Jumat (27/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala DKBPP3A Kab. Kuningan, H Uca Somantri, Direktur Binas Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Marianus Mau Muru, Kepala Bidang (Kabid) KB Iskandar, Kabid Keluarga Sejahtera, Anas, serta staf lainnya.

Peserta kegiatan sebanyak 30 oramng itu terdiri dari petugas KB/PLKB sebanyak 10 orang, TPK 10 orang, Ibu Hamil 5 orang dan Ibu Pasca melahirkan sebanyan 5 orang jumlah total keseluruhan mencapai 30 orang.

Related Articles

Pada dasarnya atas kegiatan tersebut intinya untuk menekan angka stunting (balita gagal tumbuh) di Kabupaten Kuningan masih tinggi. Untuk itu diperlukan gerakan yang mengarah pada Elsimil sebagai upaya pencegahan dan jangan sampai terjadi lagi stunting bagi generasi berikutnya.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Uca Somantri, mengemukakan, sebagaimana kita ketahui bersama angka stunting di Kabupaten Kuningan mengalami kenaikan dari data sebelumnya.

Menurut data elektonik percatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGM) per tanggal 1 April 2024 di Kabupaten Kuningan menunjukan angka 8,9 persen yakni sebanyak 6.115 Balita stunting dari total 68.408 Balita.

Memasuki Juni 2024 angka stunting naik menjadi 9,4 persen atau terdapat sebanyak 6.598 Balita dari 70.471 Balita yang ada. Hal ini menunjukan bahwa setiap bulannya ada kenaikan walau tidak melebihi angka yang ditetapkan oleh pusat yaitu 14 persen . Namun dengan segala upaya yang dilakukan pada bulan berikutnya tidak ada lagi penambahan Balita stunting.

“Perlu diketahui jumlah pendamping keluarga (JPK) di Kuningan terdapat 899 tim atau 2.697 orang dimana mereka selalu memberikan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan balita. Untuk Elsimil melalui tim pendamping keluarga (Bidan, kader PKK dan Kader KB) telah melakukan pendapingan terhadap calon pengantin dan memberikan sertifikat Elsimil ketika mereka melaksanakan pernikahan,” papar Uca.

Direktur Binas Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Marianus Mau Muru, mengatakan, sebagai informasi aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) dirancang untuk memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan pendataan, pemantauan, dan pelaporan data ibu hamil dan ibu menyusui.

Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan data yang lebih akurat dan real-time sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan penyusunan program intervensi yang lebih efektif.

Berdasarkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kabupaten Kuningan termasuk ke dalam lokasi fokus intervensi pencegahan stunting terintegrasi tahun 2025 mencakup 514 (lima ratus empat belas) kabupaten/kota di 38 (tiga puluh delapan) provinsi, dengan pemetaan terhadap pendekatan pemberian intervensi untuk pencegahan stunting.

Sebagai bagian dari program tersebut, pendampingan pada ibu hamil dan pascapersalinan menjadi salah satu intervensi penting untuk memastikan penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi akan mengadakan kegiatan

“Penguatan Elsimil Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pascapersalinan” di Kabupaten Kuningan. diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan cakupan dan kualitas pendampingan ibu hamil atau ibu pascapersalinan di provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kuningan,” ujar Iskandar.(Sul)

Back to top button