CirebonRaya

Tuntutan Tak Kunjung Digubris Perusahaan, AMCT Kembali Gelar Unjuk Rasa

 

kacenews.id-CIREBON-Aliansi Masyarakat Cirebon Timur (AMCT) berunjuk rasa di depan pabrik PT TKG Taekwang di Kecamatan Pabedilan, Rabu (25/9/2024).

Mereka menuntut adanya kearifan lokal perusahaan dengan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dalam aksinya yang berlangsung di halaman pabrik, massa membentangkan spanduk dan berorasi. Pengunjuk rasa juga membakar ban bekas di bakar di depan pabrik, sehingga membuat suasana seakan memanas.Namun berkat kesigapan petugas keamanan dan koordinator aksi, suasana kembali kondusif.

Selain itu, cuaca panas yang sangat menyengat, tak menyurutkan massa yang mayoritas ibu-ibu dan para pemuda dari berbagai desa di sekitar pabrik, untuk terus menyampaikan aspirasi.

Dalam orasinya, Ustadz Rifqi menyampaikan, aksi  ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat mengenai keberadaan pabrik yang seakan tidak mengakomodir keinginan warga sekitar. Salah satunya, perekrutan tenaga kerja.

“Belum ada jaminan dari perusahaan, mengenai perekrutan tenaga kerja lokal. Padahal dalam aturan sudah jelas, harus mengakomodir warga sekitar,” katanya.

Menurutnya, keberadaan pabrik harus berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Namun kondisi yang terjadi seakan minim perhatian. Sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat.

“Kami mendesak pengusaha untuk mengakomodir tuntutan masyarakat, yakni perekrutan tenaga kerja lokal yang maksimal dan minimalisir dampak lingkungan. Karena, tidak sedikit masyarakat lokal yang belum bekerja dan pengusaha lokal yang mumpuni untuk mengerjakan berbagai pembangunan. Tetapi oleh pihak perusahaan tidak diberdayakan,” tuturnya.

Ia mengharapkan, pihak perusahaan dapat merealisasikan keinginan masyarakat dan pengusaha lokal.

“Untuk ketiga kalinya, kami aksi. Hal ini dilakukan, karena belum ada respon dari pihak perusahaan dan menjadikan masyarakat sekitar sebagai pegawai dan pengusaha lokal sebagai partnership,” katanya.

Hal sama dikemukakan pengunjuk rasa lainnya, Raden Hamjahiyah. Menurutnya, aksi damai masyarakat ini untuk menyampaikan aspirasi, agar kearifan lokal diperhatikan pihak perusahaan.

“Kami sangat mendukung adanya pabrik di desa ini, namun pemberdayaan masyarakat sebagai karyawan harus diperhatikan. Selain itu, pengusaha lokal harus dirangkul sebagai bentuk kearifan lokal,” tuturnya.

Masih dikatakan Hamjahiyah, aksi tersebut terus dilakukan hingga tuntunan direalisasikan pihak perusahaan dengan cara bertahan di pintu masuk pabrik.

“Kami terus bertahan sampai adanya kepastian dari perusahaan mengenai tuntutan yang kami inginkan,” katanya.

Namun hingga sore hari, tidak ada perwakilan dari PT Taekwang yang menemui pengunjuk rasa, hingga akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib.(Su)

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button