Pemilu

Hasil Survei Indikator Politik Indonesia, Tingkat Keterpilihan Paslon Capai 54,8 %

kacenews.id-MAJALENGKA-Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis masih ada 11 ,5 % pemilih di Kabupaten Majalengka belum menentukan pilihan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Majalengka 2024, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada periode 8 hingga 13 September 2024 di 26 kecamatan.
Dari hasil survei sebanyak 83,2 persen masyarakat menginginkan pilkada dan sebesar 86,8 % akan datang ke TPS menyampaikan hak pilihnya dan sebesar 12 % lagi menyebut mungkin datang.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui zoom, Rabu (25/9/2024) mengungkapkan, pihaknya melakukan survei untuk dua calon bupati dan wakil bupati Majalengka yang mengikuti kontestasi, yakni paslon nomor urut 1 Eman Suherman – Dena Muhamad Ramdhan dan pasangan Karna Sobahi – Koko Suyoko.
Berdasarkan data survei, Eman-Dena memiliki tingkat keterpilihan sebesar 54,8 %, pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko memiliki tingkat keterpilihan sebesar 33,7 %.

“Sementara responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan ada sebesar 11,5 %,” katanya.
Menurutnya, survei dilakukan di 26 kecamatan dengan jumlah sampel 400 responden yang sudah berusia 17 tahun atau lebih. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ± 5 % pada tingkat kepercayaan 95%.
Setelah proses wawancara, Indikator Politik Indonesia juga melakukan quality control atau spot check terhadap hasil survei di lapangan. Quality control dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
Menurutnya, komposisi pasangan Eman – Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari hasil survei. Sedangkan pasangan Karna – Koko dampaknya belum terlalu signifikan.

“Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif. Pak Eman yang punya basis dengan Pak Dena juga yang punya basis itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen (tingkat kepercayaan publik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka).
Sementara untuk Pak Karna dan Pak Koko ini belum muncul atau tampak sinerginya. Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS, ini kan nggak mudah yah menggabungkan kedua kekuatan jadi perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air,” tuturnya.

Ia menyebutkan, pemilihan ini bisa berubah, naik turun.
“Pak Eman jangan terlalu santai, Pak Karna masih ada waktu jangan patah semangat apalagi dua setengah bulan bukan waktu yang pendek itu waktu yang panjang, selisih juga nggak terlalu jauh. Dua setengah bulan bisa membuat perubahan,” katanya.
Selain itu, tim survei juga merilis simulasi dua pasangan calon menurut basis partai, yang hasilnya dukungan partai politik dengan pemilihnya ada yang tidak sejalan.
Ketua Tim Sukses Pasangan Eman-Dena Agus Asri Sabana menyampaikan rasa syukur dan hasil survei akan terus dipedomani tanpa terlena dengan hasil yang dicapai saat ini. Pihaknya masih akan terus bekerja keras meraih dukungan para pemilih.

Hal sama disampaikan Deden Hardian Narayanto dari Tim Sukses Pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko yang akan menarik simpati pemilih dengan mengerahkan mesin partai dan upaya lain melalui sosialisasi dan kampanye yang masif.(Ta)

Back to top button