Ayumajakuning

Meski Ritual Ada Perubahan, Tradisi Munjung Masih Dilestarikan Warga Desa Mirat Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Tradisi Munjung adalah mendatangi kuburan sanak saudara untuk menghaturkan sesajen yang merupakan warisan turun temurun yang telah ada, akan tetapi masyarakat di Dusun Pasir Endah Desa Mirat Leuwimunding mengambil tradisi ini dengan cara yang berbeda yang dilakukan oleh masyarakat jawa.

Esensi saling menghormati dan mengingat jasa para pendahulu tetap menjadi roh dari kegiatan ini. Dulu, identik dengan perayaan dan penyambutan musim penghujan yang diwarnai oleh kesenian khas jawa seperti tarling, wayang dan sanidiwara. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami perubahan. Sekarang, munjung hanya mengambil nilai nilai keagamaan seperti tahlil dan berdoa bersama.

“Memang sekarang mah beda acaranya cuma sekedar kirim doa saja intinya mah berbentuk rasa syukur” ujar Nurul, warga sekitar.

“Munjung di sini mah Cuma nama aja yang sama dengan jawa karena diambil dari bahasa jawa, namun isinya tahlilan dan berbagi makanan” jelas Heni.

Masyarakat Dusun Pasir Endah
Meski tidak ada lagi pertunjukan seni, namun semangat kebersamaan dalam munjung tetap kuat. Acara tukar paros, di mana warga saling berbagi makanan, menjadi perhatian.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga mengajarkan nilai kebersaman dan kepedulian sesama
Munjung sekarang lebih terorganisir, pasalnya antara laki-laki dan perempuan telah ditentukan.

Acara ini selalu dihadiri oleh ahli waris, perangkat desa, pengurus masjid, dan masyarakat sekitar.”Anak anak juga ada akan tetapi mereka mana paham yang namanya begini, nanti juga bakal regenerasi.” imbuhnya.

Meskipun tidak lagi terikat pada waktu tertentu, pelaksanaan munjung tetap mengikuti arahan dari pemerintah desa.(Rizki Alfariz)

Related Articles

Back to top button