Finansial

Kekeringan Masih Melanda, Pj Bupati Majalengka Pastikan Suplai Air Aman

kacenews.id-CIREBON-Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon untuk menyuplai air bersih bagi desa yang mengalami kekeringan akibat kemarau.

“Air bersih, kita sudah menyiapkan di BPBD. Kita kemarin sudah komunikasi kembali, terkait dibeberapa Desa yang kekeringan itu, perlu suplai air bersih,” katanya.

Tidak hanya itu saja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon juga mengupayakan agar suplai bantuan air bersih tetap lancar, untuk didistribusikan pada sejumlah wilayah yang kekurangan air bersih.

“Kemarin kita kordinasi terkait dengan BPBR, kita coba diskusikan supaya suplai air bersih kita lancar,” katanya.

Sementara Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, ada 10 Desa yang sudah mendapatkan jadwal pemgiriman air bersih dari BPBD.

Ia menyampaikan, sampai dengan akhir September 2024, pihaknya akan terus melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah tempat yang mengalami krisis air bersih. Sampai per 17 September 2024, sudah ada 76.000 liter air bersih didistribusikan.

“Sesuai jadwal, pendistribusian air bersih sampai akhir September. Karena kita buat jadwalkan sebulan sekali. Karena dinamis, misal ada desa pengajuan, harus segera dikirim lagi dan disesuaikan lagi jadwalnya,” katanya.

Juwanda mengatakan, hujan yang terjadi pada pekan lalu tidak berdampak pada kekeringan yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Hanya, membuat cuaca lebih adem.

“Hujan kemarin tidak berpengaruh banyak, masih kekurangan air bersih. Malah semakin bertambah Desa terdampaknya,” katanya.

Ia juga menilai, meskipun cuaca kerap mendung, musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir bulan Oktober. Katanya, hujan pekan lalu, dinilai hanya rekayasa cuaca dengan kering musim kemarau yang begitu terik pada siang, dan dingin pada pagi harinya.

Disinggung menghadapi bencana alam pada musim penghujan nanti. Ia menjelaskan, SK Kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi secara regulasi akan dibuat dari 1 November sampai 30 Juni 2025, yang isinya banjir karena hujan, banjir karena rob, puting beliung, tanah longsor, dan lainnya.

Ada pun Desa di Kabupaten Cirebon yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan, ada 10 desa. Diantaranya, Desa Slangit, Desa Winduhaji, Desa Sedong Kidul, Desa Pemengkang, Desa Dawuan, Desa Banjarwangunan, Desa Setupatok, Desa Luwung, Desa Cupang, dan Desa Astana.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button