CirebonRaya

Tok, Pelaku Tawuran Pelajar Divonis 5 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Almarhum Ade Irawan: Satu Orang Masih Buron

kacenews.id-CIREBON-Terdakwa anak W, salah satu pelaku tawuran yang menewaskan Ade Irawan, siswa SMP Negeri 1 Pabuaran divonis 5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Sumber, Jumat kemarin.

“Mengadili anak W bin D terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan mati. Sebagaimana dakwaan tunggal menjatuhkan pidana penjara selama 5 tahun di LPKA Bandung dan pidana pelatihan kerja sebagai pidana pengganti denda selama 3 bulan,” ungkap Majelis.

Dalam sidang pembacaan vonis yang terbuka untuk umum tersebut, Hakim menyebutkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa (anak). Yang memberatkan yakni, sikap anak tidak mencerminkan sebagai seorang pelajar, turut serta melakukan tindak kekerasan terhadap anak.

Sedangkan hal-hal yang meringankan terdakwa anak menyatakan penyesalannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya, anak mengakui perbuatannya, anak belum pernah berhadapan dengan hukum sebelumnya, anak masih ingin melanjutkan sekolah.

Kuasa hukum alm Ade Irawan menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim yang telah memvonis terdakwa anak berinisial W. Ia juga meminta pihak Kepolisian segera menangkap pelaku utama yang hingga kini masih DPO.

Sementara Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya merasa prihatin di Kabupaten Cirebon masih terjadi aksi tawuran. Bahkan aksi tawuran antar pelajar tersebut menimbulkan korban jiwa.

“Saya (Pj bupati,red) sangat prihatin masih ada kejadian tawuran. Selanjutnya saya akan menyatukan bersama baik kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan guru, wali murid untuk bersama-sama memberikan pemahaman dan pencegahan kenakalan pelajar. Jadi ketika ada siswa sekolah pada berkumpul bisa antisipasi untuk membubarkan,” katanya.

Selain itu, kata Wahyu, Pemkab Cirebon akan menggelar kegiatan positif di setiap sekolah untuk mencegah para siswa berbuat hal yang negatif.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Waka Humas) SMPN 1 Waled, Eka Dien Ruslani mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah tawuran antar pelajar dan bullying. Salah satunya dengan, intensifkan pembinaan dan pengawasan.

“Pembinaan yang dilakukan, rutin berikan imbauan pada dan Alhamdulillah hingga saat ini, tidak ada kasus bully di sekolah,” katanya, Selasa (10/9/2024).

Dien menjelaskan, berbagai upaya dilakukan untuk pencegahan bully dan tawuran antar pelajar. Baik di sekolah maupun lingkungan anak tersebut tingal, melalui orang tua masing-masing.

“Kami bersama orang tua aktif lakukan komunikasi agar tidak melakukan bullying. Selain itu ketika di sekolah, para guru sosialisasi pada siswa supaya tidak berbuat bully atau tindak kekerasan pada temannya,” jelasnya.

Masih dikatakan Dien, peran serta seluruh pihak sangat diperlukan guna pencegahan bully pada anak, baik di rumah maupun sekolah. Maka, dengan saling menjaga anak dalam keseharian, besar kemungkinan, bully tidak terjadi. “Mari kita bersama menjaga anak-anak dari berbagai tindak kekerasan. Baik secara fisik maupun non fisik. Karena, bisa mempengaruhi kondisi anak itu sendiri,” ajaknya.

Ketika ditanya, apakah langkah sekolah pada anak yang tawuran beberapa waktu lalu, Dien menjawab, diserahkan pada pihak berwajib. “Setelah rapat bersama pihak terkait, seperti komite sekolah, Korwil dan Polsek, menghasilkan kesepakatan, diserahkan ke pihak berwajib. Dari sekolah, kami serahkan pada orang tua untuk bersekolah,” tuturnya.

Dien mengharapkan, peran serta orang tua dalam mengawasi anaknya. “Diharapkan, peran serta seluruh pihak sangat diperlukan, guna mencegah hal serupa. Khususnya, konten-konten yang meresahkan,” imbuhnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menjaga kondusivitas sekolah, khususnya pencegahan bully pada anak. “Tentunya kami sangat mengharapkan peran serta masyarakat, orang tua dan guru dalam mencegah bully di sekolah maupun rumah,” pungkas Dien.

Di tempat yang sama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyatakan kenakalan remaja dan masalah tawuran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) semua pihak. Sehingga pihaknya bersama pemerinta daerah untuk melakukan kegiatan preventif ke sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat di Kabupaten Cirebon.

“Kita ajak generasi muda yakni para pelajar untuk menyiapkan diri mereka menjadi generasi emas dan jangan sampai terlibat kegiataj yang negatif. Namun tetap saja masih ada kejadian kejadian yang tidak diharapkan, sehingga ini menjadi PR kita semua,” katanya.

Labih lanjut, kata Sumarni, berkaca kejadian yang menewaskan seorang pelajat SMP di Pabuaran, pihaknya akan terus bersinergi dengan semua sekolah, pelajar dan lapisan masyarakat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kita ajak mereka menjauhi tawuran dan tidak membuat konten yang isinya ajakan tawuran walaupun dilihat banyak orang, tetapi dampak negatifnya sangat fatal bagi yang bersangkutan dan lingkungan,” ujarnya.(Supra/KC)

Related Articles

Back to top button