CirebonRaya

Revarina Idap Kanker Tulang, Kapolresta Cirebon: Bantu Dirujuk Penanganan ke RSUD Waled

Kacenews.id-CIREBON-Nasib malang menimpa Revarina Zahira Dwi Hidayat (14 tahun) warga Blok Cikadu Desa Sidawangi Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Pasalnya anak berusia 14 tahun itu kini tak lagi dapat menikmati masa kanak-kanak seperti teman-teman seusianya. Bahkan keinginan kuat untuk tetap belajar di sekolah, mengaji dan bermain terpaksa harus ia kubur dalam-dalam.

Penyakit kanker tulang di lutut sebelah kanan yang ia derita sejak September 2023 lalu, kondisinya terus membesar. Bahkan pembengkakan pada lutut kanan hingga pahanya kini semakin drastis dalam tiga bulan terakhir ini.

Revarina Zahira Dwi Hidayat merupakan anak dari pasangan Wawan Hidayat (52 tahun) dan Leli Herlinawati (45 tahun). Anak tersebut harus menjalani hari-harinya di atas tempat tidur hanya menunggu keajaiban agar penyakitnya cepat sembuh.

Namun, beruntung kedua orang tuanya dengan tulus dan tak kenal lelah melayani serta menyemangati Revarina untuk selalu optimis untuk sembuh dari sakitnya tersebut.

Bahkan sejak Desember 2023 kemarin, sang ayah rela meninggalkan satu-satunya mata pencaharian yang selama ini dilakoninya sejak 2016 di Kota Depok, Jawa Barat sebagai penjual Cireng, demi bisa merawat Revarina.

Wawan Hidayat menuturkan, Revarina adalah anak yang aktif dan banyak mengikuti kegiatan, baik di sekolah maupun di pesantren.

Ia pun tak menyangka putrinya kini hanya bisa terbaring lemah setelah beberapa bulan terserang penyakit tersebut.

“Awalnya anak saya hanya mengeluhkan pegal-pegal saja. Kemudian pada bulan September keluar benjolan bulat,” ujar Wawan di rumahnya, Jumat (2/8/2024).

Karena khawatir, ia mulai memeriksakan kondisi kesehatan anaknya itu ke puskesmas. Upaya tersebut nyatanya tidak membuahkan hasil. Pihak puskesmas bahkan tidak dapat mendiagnosa jenis penyakit yang diderita Revarina.

“Lalu saya bawa ke rumah sakit, tapi penyakitnya tetap tidak kebaca. Jadi total sudah tiga dokter, penyakitnya tetap tidak kebaca. Dari hasil scanning juga bingung,” ujarnya.

Hingga pada akhirnya ia harus membawa Revarina ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Setelah sempat pindah perawatan ke RS Gunung Jati Cirebon pada awal Januari 2024, pada Februari 2024 Wawan kembali membawa Revarina ke RSHS Bandung.

“Ya karena saya penasaran. Tapi di RSHS itu pemeriksaan dinolkan lagi (pemeriksaan awal lagi, red). Lalu tanggal 14 Maret diambil sampel dan tanggal 27 Maret keluar hasilnya, yaitu Osteosarkoma,” ungkapnya.

Ia menerangkan, Revarina sudah sempat menjalani kemo terapi satu kali pada 2 Mei lalu dari total sembilan kali kemo yang harus dijalani.

Sejak saat itu, lulusan SMP1 Mandirancan itu hanya dibiarkan tergolek di atas kasur. Kedua orang tuanya kini hanya bisa pasrah karena faktor ekonomi. “Untuk biaya perawatan memang nol rupiah karena ditanggung BPJS,” katanya.

Namun, sejak tidak lagi berjualan Cireng, ia hanya hanya mengharapkan bantuan dari saudara-saudaranya dan para dermawan di desa tersebut. “Harusnya tahun ini dia masuk SMA. Jadi harapan saya sekarang anak sehat, itu aja, dan bisa sekolah lagi,” katanya.

Mendengar adanya warga yang sakit Osteoarkoma, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni langsung bertolak ke Desa Sidawangi untuk melihat kondisi Revarina dan keluarga hari itu juga.

Selain membawa dokter lengkap dengan peralatan medisnya, Kapolresta juga membawa sejumlah bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Revarina.

Setelah mendapat keterangan dari dokter yang ia bawa, dan berdasarkan keterangan hasil diagnosa dari RSHS, Sumarni langsung menelepon dokter spesialis penyakit tersebut.

Kebetulan, dokter spesialis itu adalah seorang Direktur RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, yakni dr Mohammad Luthfi. “Tadi dokternya sudah saya telepon, jadi nanti perawatannya tidak usah jauh-jauh, cukup di RSUD Waled saja,” ujar Kombes Sumarni.

Ucapan terima kasih pun disampaikan Wawan dan istrinya kepada Kapolresta Cirebon tersebut. Bahkan, tangis haru pasangan suami istri itu pun pecah ketika bantuan pangan dalam jumlah relatif banyak, dibawa masuk ke rumah Wawan.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button