Ayumajakuning

Hujan Deras Durasi Singkat Landa Majalengka, MJO Penyebab Cuaca Ekstrm

kacenews.id-MAJALENGKA-Hujan deras dengan durasi cukup singkat saat siang hari terjadi di wilayah Majalengka, hal ini dikeluhkan para petani karena hujan pertama di musim kemarau dipercaya akan merusak tanaman.

Menurut keterangan sejumlah petani, hujan yang datang secara tiba–tiba disaat terik matahari dianggap kurang subur untuk tanah dan mudah mendatangan hama pada tanaman terutama tanaman holtikultura.

Karena seharusnya menurut Obing salah seorang petani holtilultura di Desa Lemahputih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka prorses hujan itu didahului proses peneduhan udara selama dua atau tiga hari, kemudian baru rutun hujan kecil dalam waktu singkat.

“Makanya menjelang akhir musim kemarau matahari teduh selama beberapa hari, setelah itu hujan kecil dengan durasi singkat, setelah itu baru hujan besar. Ini yang normal. Makanya kenapa ketika suhu mulai turun dan matahari mulai teduh para petani berusaha ngosrek (mengolah lahan huma) karena mereka tahu musim penghujan akan segera datang,” kata Obing.

Disampaikan Obing, hujan ditengan musim kemarau disebut petani “hujan maehan jukut” karena air hujan akan mendatangkan panas bagi tanaman.

Forescater BMKG Kertajati dan Jatiwangi Dian Anggraini menyebutkan, hujan dengan intensitas yang sama akan terjadi untuk beberapa hari kedepan. Ada beberapa fenomena yang diperkirakan aktif yang berpengaruh pada terjadinya hujan khususny di wilayah Jawa Barat.

MJO merupakan singkatan dari Madden Julian Oscillation, yang merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis. Aktivitas ini dapat dikenali dari pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang rossby menjadi salah satu penyebab cuaca ekstrem, seperti hujan saat kemarau, seperti yang terjadi pada Senin (9/9/2024) ini. MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis.

“Aktivitas ini dapat dikenali dari pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik. “ ungkap Dian

Menurutnya, hujan dengan durasi singkat dan terjadi disaat siang atau sore hari diperkirakan akan terjadi hingga 3 hari kedepan.

Curah hujan yang terjadi pada Minggu (8/9/2024) tercatat di wilayah Jatiwangi sebsar 0.2 mm. Sedangkan hujan yang terjadi Senin lebih besar dibanding hari sebelumnya.

Di tiga hari kedepan curah hujan disertai petir berpotensi terjadi di wilayah Ciebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Sumedang.

“Bulan September diperkirakan sudah ada hujan walaupun intensitasnya ringan hingga sedang dan durasinya cenderung singkat,” ungkap Dian.(Tat)

Related Articles

Back to top button