Finansial

PKBM Famili Desa Eretan Kulon Indramayu Mitra Binaan Pertamina

kacenews.id-INDRAMAYU-Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Famili Desa Eretan Kulon di bawah naungan Yayasan Hasanudin Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu merupakan binaan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Keberadaan PKBM Famili sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar wilayah Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Antara lain membantu orang-orang putus sekolah untuk mengikuti program pendidikan kesetaraan kejar paket A, B dan C tanpa batasan usia.

Manfaat ijasah kejar paket, setara dengan ijasah sekolah formal pada umumnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Misalnya, ijasah kejar paket C dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi ataupun sebagai pelengkap melamar pekerjaan.

Seperti Hasanah pria berusia 35 tahun alumni warga belajar PKBM Famili telah merasakan manfaatnya, ijasah paket C yang didapat selama mengikuti program pendidikan kesetaraan bisa digunakan sebagai pelengkap persyaratan saat melamar pekerjaan.

Kini, ia sudah bekerja sebagai karyawan PT Java Seafood di wilayah Kabupaten Indramayu. “Saya lulus pendidikan kesetaraan kejar paket C tahun 2020, saat ini bekerja di PT Java Seafood,” tutur dia.

Hasanah merupakan salah satu dari sekian banyak alumni PKBM Famili Kandanghaur yang telah mewujudkan mimpinya meraih ijasah paket C.

Ketua PKBM Famili Kandanghaur, Nasirudin berharap, kerjasama dengan PHE ONWJ yang telah terbangun sejak tahun 2011 dapat terus berjalan, karena tujuannya ikut mencerdaskan masyarakat dan ikut meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM) Indramayu.

“Program Corporate Social Responsibility (CSR) pilar pendidikan yang digelontorkan PHE ONWJ sangat membantu warga belajar PKBM Famili,” jelasnya.

Ia menilai, secara umum peran PKBM di dalam ikut mencerdaskan masyarakat sangat luar biasa, karena orang-orang yang tadinya sudah tidak punya harapan untuk bersekolah akhirnya bisa mengikuti pendidikan.

Hal itu, terlihat minat masyarakat terhadap keberadaan PKBM cukup antusias. Khususnya, bagi masyarakat putus sekolah karena berbagai faktor.

“Selama perjalanannya, PKBM Famili telah meluluskan ratusan warga belajar. Saat ini, warga belajar yang mengikuti pendidikan kesetaraan di PKBM Familii rata-rata berusia 21-54 tahun dengan latar belakang kesibukan berbeda-beda,” ungkap Nasirudin.

Sementara itu, Penanggungjawab Program, Sintia Wahyu menyebut, program CSR terbagi dalam 4 pilar yakni kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

Program kejar paket (Ja-ket) yang dimiliki Pemkab Indramayu mempunyai misi yang sama dengan program CSR pilar pendidikan, tujuannya mengentaskan angka buta hurup dan putus sekolah.

Ia berharap, melalui program CSR pilar pendidikan dapat ikut mengentaskan angka buta hurup dan angka putus sekolah. “Kami juga mendorong PKBM Famili agar terus membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak lainnya,” tandasnya.(No)

Related Articles

Back to top button