CirebonRaya

Cacar Monyet Mengancam, RSUD Arjawinangun Siapkan Ruangan Khusus

kacenews.id-CIREBON-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, Kabupaten Cirebon telah menyiapkan ruangan untuk perawatan penyakit cacar monyet atau monkeypox. Meski belum ada temuan untuk penyakit tersebut di wilayah Kabupaten Cirebon.

Bahkan untuk ruangan khusus tersebut, merupakan ruangan yang pernah digunakan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 beberapa waktu lalu.

Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi, menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan dua ruangan dengan enam bed. Menurutnya penyiapan ruangan tersebut jika suatu saat terjadi ledakan kasus penyakit monkeypox atau cacar monyet.

Ia menjelaskan, ruangan yang dipersiapkan merupakan ruangan yang pernah dipakai untuk penanganan Covid-19. “Sangat siap, ada ruangan yang pernah dipakai Covid itu sudah sangat memenuhi syarat,” ujar Bambang Sumardi, Rabu (4/9/2024).

Menurut Bambang, dua ruangan tersebut masih belum dibongkar karena memang dipersiapkan untuk penanganan kasus-kasus menular yang emerging. Sekat-sekat dan hepa filter pada dua ruangan tersebut masih utuh seperti semula.

Selain ruangan, pihaknya juga telah menyiapkan dokter yang sama saat penanganan Covid-19. Namun sejauh ini, Bambang mengungkapkan, dirinya belum mendapat laporan adanya pasien terkonfirmasi penyakit monkeypox.

“Kalau kasusnya banyak kita buka lagi, yang jelas sekat-sekat dan hepa filter masih terpasang. Ini sebagai antisipasi saja. Tapi jangan sampai ada (kasus monkeypox, red), heboh nanti,” ujarnya.

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon juga belum menemukan kasus penyakit cacar monyet di wilayah kerjanya. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk mewaspadai kemungkinan adanya penyakit tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah mengatakan, pihaknya sudah melakukan penguatan tim surveilans di puskesmas maupun rumah sakit. Selain itu, dilakukan pula koordinasi dengan wilayah perbatasan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Neneng mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk mencegah wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kejadian luar biasa (KLB). Upaya tersebut harus didukung oleh masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Dalam upaya pencegahan penyakit tersebut, masyarakat juga harus menerapkan PHBS,” kata Neneng.

Ia memastikan, 12 rumah sakit dan 60 puskesmas di wilayah Kabupaten Cirebon siap menangani pasien cacar monyet atau monkeypox. Seluruh pihak dari rumah sakit dan puskesmas sudah mendapatkan instruksi melakukan tindakan cepat saat ada laporan kasus penyakit tersebut.

Ia menyebut, upaya tersebut belajar dari situasi darurat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Selain itu, lanjut dia, Dinkes Kabupaten Cirebon juga akan menyebarkan edaran terkait kewaspadaan cacar monyet. Salah satu isi dalam surat edaran itu yakni, mengajak masyarakat kembali melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Neneng menjelaskan, penularan penyakit cacar monyet tidak seperti Covid-19. Dimana penularannya hanya melalui kontak erat atau melalui hubungan seksual.

“Karena cacar monyet ini disebabkan oleh virus, jadi kondisi tubuhnya harus bagus dan PHBS ditingkatkan. Insyaallah tidak akan terkena,” terang Neneng.(Juanedi)

Related Articles

Back to top button