Finansial

Kualitas dan Desain Memikat, Bedug Omet asal Kabupaten Cirebon Tembus Pasar Luar Negeri

kacenews.id-CIREBON-Di tengah permukiman yang tenang di Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon terdapat seorang pengrajin bedug yang telah sukses membawa hasil karyanya menembus pasar internasional.

Perajin tersebut adalah Romatulloh atau kerap dikenal dengan sebutan Pak Omat, seorang tokoh agama yang telah menggeluti usaha pembuatan bedug sejak tinggal di desa tersebut dan kini telah dikenal luas sebagai salah satu perajin bedug terkemuka di wilayah ini.

Omat tidak hanya melayani pesanan dari dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara. Pulau Pinang dan Serawak, Malaysia menjadi pemesan bedug hasil karyanya. Dengan kualitas yang terjaga dan desain yang memikat pembeli, bedug buatannya mampu menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, termasuk para pengusaha dan pengelola masjid di negeri jiran.

Produksi bedug di rumah Omat bervarian dalam ukuran 50-210cm, dan harga mulai dari Rp 5- Rp10 juta rupiah. Produksi juga tidak hanya dilakukan berdasarkan pesanan, namun juga memproduksi bedug untuk stok jika pesanan sudah terpenuhi.

Strategi ini membuatnya selalu siap memenuhi permintaan pasar kapan saja, terutama menjelang hari-hari besar Islam seperti Idulfitri, Iduladha dan Tahun Baru Islam, di mana pesanan biasanya melonjak tajam.

Dengan bahan-bahan pilihan dan keahlian yang telah terasah selama bertahun-tahun, Omat memastikan setiap bedug yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik. Ia menggunakan kulit sapi yang diolah dengan teknik khusus agar menghasilkan suara yang diinginkan dan bedug tahan lama.

Proses pembuatan bedug ini tidak hanya melibatkan keterampilan, tetapi juga ketekunan. Setiap bagian dikerjakan dengan teliti, mulai dari pemilihan bahan hingga tahap penyelesaian.

Omat juga sering kali memberikan sentuhan personal pada bedug yang dipesan, sesuai dengan permintaan pelanggan, sehingga setiap bedug memiliki nilai seni yang tinggi.

Omat, yang juga dikenal sebagai tokoh agama di desanya, menjalankan usahanya dengan penuh tanggung jawab. Ia tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bagaimana usahanya ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar berupa lowongan pekerjaan khususnya kepada penduduk desa yang diajak untuk belajar dan membantu dalam proses pembuatan bedug, sehingga mereka bisa memiliki keterampilan tambahan dan pekerjaan.

Kesuksesan Omat tidak hanya membanggakan dirinya dan keluarganya, tetapi juga membawa nama baik Desa Tuk Karangsuwung. Usaha bedug yang dirintisnya menjadi salah satu contoh sukses UMKM yang mampu bersaing di pasar global, meskipun berada di desa yang terbilang jauh dari pusat kota.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Omat terus berupaya menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggannya. Ia berharap, usahanya ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi perajin lain untuk berani menembus pasar internasional sekaligus mempertahankan tradisi dan budaya lokal.(Silfa/M.Adit/Faisal/PPL/KC)

Back to top button