Pemilu

Jangan Sampai Timbulkan Perpecahan di Masyarakat, Pilkada Majalengka, Eman Genggam Erat Tangan Kiri Karna

kacenews.id-MAJALENGKA-Ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Majalengka diharapkan tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat, namun perbedaan pandangan dan pilihan anggap menjadi hal biasa dalam sebuah demokrasi,

Pilkada diharapkan berjalan dengan aman dan lancar serta kondusif, silaturahmi harus tetap terjaga dengan siapapun yang memiliki perbedaan pandangan dan pilihan, terlebih setelah pemilihan semua harus bersatu membangun Majalengka kedepan.

Hal tersebut disampaikan calon Bupati Majalengka Eman Suherman yang foto dan videonya kebersamannya dengan calon bupati Karna Sobahi beredar di masyarakat saat berada di RSHS untuk sama – sama melakukan tes kesehatan bersama wakil bupati masing – masing, Sabtu (31/8/2024).

Related Articles

Dalam video Eman bersama Koko Suyoko yang menjadi wakil bupati berpasangan dengan Karna Sobahi rival Eman.

Pada foto berikutnya Eman nampak wajahnya menatap kedepan dengan wajah cerah, kedua tangannya menggenggam erat tangan kiri Karna Sobahi seolah menggambarkan, seorang anak yang manja terhadap orang tuanya. Sedangkan Karna nampak tersenyum sambil bicara.

Sedangkan dibelakang keduanya, nampak pasangan calon wakil bupati mereka berada di belakang, Dena Muhamad Ramdan dan Koko Suyoko yang juga sama – sama tersenyum.

“Beliau (Karna Sobahi) orang tua saya yang membimbing saya cukup lama di pemerintahan. Jadi selamanya akan menjadi orang tua saya. Kang Koko walaupun baru bertemu kami merasa bersaudara,” kata Eman.

Baginya menurut Eman, Karna Sobahi tak ubahnya sebagai orang tuanya, yang selama ini telah membimbingnya selama 15 tahun dipemerintah.
Karna sebagai Wakil Bupati dua periode dan satu periode menjadi bupati. Sedangkan Eman menjadi kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja serta menjadi Kepala Dinas PUTR dan saat Karna menjadi bupati Eman menjadi sekda menggantikan besannya Diki Ahmad Sodikin.

Sementara itu Karna Sobahi yang dikenal pandai mengelola emosi dan dikenal mampu menyenangkan hati lawan bicara nampak sangat santai dengan baju lengan panjang serta rompi yang biasa dikenakannya dengan lambang merah putih d bagian dada kiri.

“Antara saya dengan eman tidak ada hal yang mengganjal tetap antara sebagai kaka dan adik. Saya menyanyagi dan mengasihi termasuk menyayangi dan mengasihi rakyat Majalengka,” ungkap Karna

Sebagai petahana Karna Sobahi tentu lebih banyak pengalaman dalam mengelola birokrasi maupun masyaraat. Suasana pertemuan di ruang pemeriksaan kesehatan RSHS nampak sangat cair antara Karna dengan Eman, keduanya ngobrol sebagai keluarga bukan pesaing. Sehingga suasana kekeluargaan perdarahan tergambar utuh.

Mereka menggambarkan bahwa pemilihan kepala daera bukanlah ajang untuk bermusuhan atau meretakan persaudaraan, mereka tetap terikat oleh perikatan persaudaraan dalam sebuah birokrasi, menborol ringan dan sekali dua kali mereka tertawa.

Mudah mudahan ini menjadi gambaran suasana masyarajat, bahwa mereka hanya memilih calon pemimpin persi mereka bukan untuk mempersaingkan mereka.(Tati/KC)

Related Articles

Back to top button