Wow Keren, Pj Bupati Kuningan Jadi Model Batik Kamuning

kacenews.id-KUNINGAN-Pada pelaksanaan fashion show kegiatan launching Batik Kamuning atau Batik Kuningan, tidak tanggung-tanggung, Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat tampil sebagai modelnya di Ballroom Hotel Santika Premier Linggarjati Desa Bojong Kecamatan Cilimus, Kamis Malam (29/08/2024).
Sang Pemimpin Kota Kuda tersebut dengan percaya diri berjalan di panggung catwalk sebagaimana layaknya model profesional. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan Batik Kamuning yang telah memiliki hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenhumkam) kepada khalayak ramai agar kelak dapat dipakai oleh warga pada berbagai kegiatan.
Selain itu, peragaan model Batik Kamuning pun dilakukan pula oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, H. Asep Taufik Rohman beserta istrinya, Ketua Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda), Hj Susi Widyawati dan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau pejabat eselon II setingkat kepala dinas (Kadis)/kepala badan (Kaban), Asisten dan Staf Ahli Bupati.
Batik Kamuning yang dikenakan para model yang berasal dari kalangan pejabat itu terdiri dari 9 motif atau desain. Yakni, Motif Ikan Dewa dan Kembang Kamuning A, Batik Kamuning Motif Ikan Dewa dan Kembang Kamuning B, Batik Kamuning Motif Kembang Kamuning A, Batik Kamuning Motif Kembang Kamuning B, Batik Kamuning Motif Bokor Emas dan Kembang Kamuning A, Batik Kamuning Motif Bokor Emas dan Kembang Kamuning B, Batik Kamuning Motif Bokor Emas dan Kembang Kamuning C, Batik Kamuning Motif Kuda dan Kembang Kamuning, Batik Kamuning Motif Kembang Kamuning (Bawahan).
Dari sekian banyak pejabat eselon II yang pandai lenggak-lenggok di panggung catlwalk ternyata terpilih tiga pasang terbaik. Yakni, juara pertama disabet oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H. Toto Toharuddin beserta istrinya. Pasangan ini mendapatkan hadiah sebesar Rp 3 juta rupiah.
Juara kedua dinobatkan pada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), I. Putu Bagiasna beserta istrinya. Pasangan ini mendapatkan hadiah sebesar Rp 2,5 juta. Terakhir, juara ketiga dimenangkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Asep Budi Setiawan beserta istrinya. Pasangan ini memperoleh hadiah Rp 2 juta.
Asisten Administrasi Setda, H.M. Nurdijanto beserta istrinya harus puas meraih juara harapan kesatu, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), Guruh Irawan Zulkarnaen beserta istrinya meraih juara harapan kedua serta Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, H. Dadi Hariadi beserta istrinya ditetapkan sebagai juara harapan ketiga.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), H. Edi Martono dinobatkan sebagai Best Performent. Sementara itu, untuk kategori desain terkreatif dimenangkan Dinas Perikanan dan Peternakan serta kategori desain terpavorit diraih Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat mengatakan, tujuan dari dilaunchingnya Batik Kamuning karena Kuningan perlu identitas. Saat ini pengrajin batik banyak tetapi Kota Kuda belum mempunyai nama yang bisa mewakilkan secara keseluruhan sehingga digelarlah focus group discussion (FGD) yang melibatkan unsur akademisi, seniman, budayawan dan komponen lainnya. Akhirnya sepakat diberi nama Batik Kamuning.
Manfaat dari Batik Kamuning ini dapat diimplementasikan untuk meningkatkan apresiasi dan penghargaan terhadap budaya Indonesia, mendorong perkembangan industri kreatif dan ekonomi kreatif serta mempertahankan dan melestarikan warisan budaya. Sehingga atas nama pemerintah daerah (Pemda), ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersama-sama mengkaji, merumuskan dan memutuskan identitas Batik Kuningan.
“Motif Batik Kamuning sudah memiliki sertifikat hak paten dari Kemenhumkam. Semoga Batik Kuningan ini menjadi kebanggaan seluruh warga. Termasuk berdampak positif terhadap perekonomian serta pelestarian budaya daerah,” tuturnya.(Ya)