CirebonRaya

Ratusan Warga Kembali Tolak Operasi Stockpile Batubara di Pelabuhan Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Ratusan warga Cirebon kembali melakukan aksi unjuk rasa di Pelabuhan Cirebon untuk menolak beroperasinya stockpile batubara.Mereka menyuarakan aspirasinya terkait dengan kelanjutan operasional stockpile batubara yang dinilai telah menyalahi kesepakatan, dan telah dibuat pada tahun 2016 .

Aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi keprihatinan warga setempat terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan oleh keberadaan stockpile batubara, baik milik PT TJSE maupun stockpile lainnya di area pelabuhan Kota Cirebon.

Pengunjuk rasa juga menyatakan, kesepakatan yang dihasilkan pada tahun 2016 seharusnya menjadi landasan bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun, dengan adanya operasi stockpile yang terus berlanjut, warga merasa janji tersebut diabaikan.

Koordinator aksi, Ahmad, mengungkapkan, pihaknya dengan tegas menolak keberadaan stockpile batubara di wilayahnya.

“Ini bukan hanya soal kesepakatan, tetapi juga tentang kesehatan dan keselamatan hidup kami. Debu batubara yang berterbangan ke pemukiman kami telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan alergi. Kami ingin pemerintah dan PT TJSE menghormati komitmen yang telah dibuat,” ungkap Ahmad.

Selain masalah kesehatan, pengunjuk rasa juga mengeluhkan kerugian lain yang dirasakan masyarakat, seperti penurunan kualitas udara dan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Warga khawatir bahwa keberadaan stockpile batubara dapat merusak ekosistem dan mempengaruhi mata pencaharian mereka, terutama bagi mereka yang bergantung pada pertanian dan perikanan.

Dalam aksi tersebut, sebagian besar demonstran membawa spanduk yang bertuliskan ‘Tolak Stockpile Batubara!’ dan ‘Hormati Kesepakatan 2016!’ sambil meneriakkan yel-yel, mereka meminta agar pihak perusahaan dan pemerintah segera menghentikan operasi yang dinilai merugikan masyarakat.

Sementara, perwakilan PT TJSE belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi demonstrasi ini. Namun, warga berharap dialog dapat segera dibuka untuk mencari solusi yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.(Silfa/Faisal/M.Adit)

Back to top button