Ragam

Polisi Ungkap Kasus Tewasnya Ayah Kandung di Cirebon, Motif Karena Emosi Spontan

kacenews.id-CIREBON-Satuan Reskrim Polresta Cirebon berhasil mengungkap motif dari kasus pembunuhan terhadap ayah kandung di Desa Kasugengan Kidul Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, berapa hari yang lalu.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Siswo De Cuellar Tarigan mengatakan, penyidik Sat Reskrim Polresta Cirebon memeriksa sejumlah saksi yang terlibat dalam kasus tersebut.

“Berdasarkan keterangan saksi, tersangka melakukan tindak pidana tersebut dikarenakan emosional. Jadi motif karena emosi,” katanya.

Siswo menjelaskan, tersangka berinisial KS ini emosi lantaran saat melempar batu ke adiknya tidak kena, justru perempuan berinisial AM itu lari ke rumah dan melaporkan kepada ayahnya berinisial JN (52 tahun). Dari situlah, JN pun mendatangi tersangka yang ada di kebun, dan terjadilah cecok.

“Terjadi perkelahian yang diawali oleh korban dengan memukul KS menggunakan kayu, dan ditangkis oleh tersangka. Selanjutnya tersangka melakukan penusukan kepada korban pada bagian perut dan dada,” terangnya.

Ia memastikan, kalau pisau pada tersangka bukan disiapkan untuk pembunuhan maupun direncanakan. Pengakuan dari tersangka KS, pisau dapur tersebut selalu menempel pada tersangka.

“Keterangan tersangka, pisau itu sehari-hari menempel pada tersangka. Ada di saku sebelah kanan,” ujarnya.

Disinggung soal pengaruh minuman keras (miras), Siswo mengaku belum menemukan tanda-tanda pengaruh miras. Ia tetap kekeh, motif pelaku melakukan pembunuhan adalah karena spontan.

“Pelaku emosi karena diserang diajak berkelahi. Pisau ada di saku, sehingga melakukan pembunuhan pada korban. Adiknya juga mengalami luka. Atas kejadian itu, tersangka dikenakan pasal 338 KUHpidana, tentang tindak pidana pembunuhan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya kasus pembunuhan terjadi di Blok Cikondar RT 01 RW 01 Desa kasugengan Kidul Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon pada Jumat (23/8/2024) sore.

Pembunuhan sendiri dilakukan oleh Kusnadi (29 tahun) seorang anak saat duel dengan Jana (79 tahun) yang merupakan ayah kandung pelaku. Bahkan saat duel tersebut, pelaku dengan tega menusuk perut ayahnya dengan mengunakan sebilah pisau hingga tewas di lokasi kejadian.

Bahkan pelaku juga melakukan penganiayaan kepada adiknya Aan (24 tahun) hingga mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi peristiwa itu terjadi pada Jumat sore (23/8/2024) sekitar pukul 15.30 WIB. Pelaku diduga karena pengaruh minuman keras (miras).

“Pelaku bukan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Dia SDM-nya kurang karena tidak sekolah. Saat itu, dia diduga terpengaruh miras,” kata Perangkat Desa Kasugengan Kidul, Wardinah.

Karena pengaruh minuman keras, pelaku saat itu merasa kesal pada adiknya bernama Aam (24 tahun ), lantaran sering keluar rumah diduga pacaran dengan orang lain. Pelaku pun melempar batu ke arah Aam yang saat itu sedang mencuci pakaian di tepi sungai.

Namun lemparan itu tidak mengenai Aam. Merasa terancam dengan lemparan batu itu, Aam bergegas pulang ke rumah untuk meminta pertolongan ayahnya bernama Jana. Sang ayah melihat kedua anaknya berantem pun kesal, dan mendatangi pelaku.

Setibanya sang ayah dan anak ketemu di sebuah kebun, ayah memberikan nasehat. Namun, keduanya malah terlibat cekcok, hingga akhirnya Jana pun merasa kesal pada anaknya itu, dan menantangnya untuk berkelahi.

Keduanya pun telibat perkelahian. Pelaku yang saat itu sudah membawa pisau dapur yang diselipkan di celana, kemudian mengangkat pisau tersebut dan menusuk pisau itu ke korban sebanyak dua kali.

“Pelaku anaknya, dan korban yang meninggal dunia adalah bapaknya. Korban meninggal dunia dengan luka tusuk di perut,” terang Wardinah.

Korban pun tergeletak di kebun, dan tidak sadarkan diri. Pelaku yang saat itu masih emosi mengambil kayu, kemudian berusaha mencari adiknya bernama Aam. Tepat di sebuah gang depan rumah korban, pelaku bertemu dengan Aam.

Pelaku langsung meluapkan emosinya, dan memukul kepala Aam sebanyak dua kali menggunakan kayu. Hingga Aam pun mengalami luka sobek dibagian kepala. Aam yang kesakitan, berteriak meminta tolong warga setempat.

Warga yang menyaksikan itu, langsung menangkap pelaku, dan mengikatnya agar tidak bergerak. Warga juga mengamankan barang bukti berupa pisau dapur dan kayu yang melukai korban.

“Saya waktu itu sedang persiapan perayaan Agustusan, ditelpon warga, ada kejadian pembunuhan. Langsung bergegas, saya juga laporan,” katanya.

Tidak lama kemudian, Anggota Polsek Depok Polresta Cirebon pun tiba di lokasi kejadian. Pelaku pun langsung diamankan dan diserahkan ke Sat Reskrim Polresta Cirebon untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button