CirebonRaya

Hadapi Perubahan Iklim, Mahasiswa UGJ Cirebon Edukasi Masyarakat

kacenews.id-CIREBON-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon terbantu dengan kegiatan penelitian mahasiswa yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi.

Mahasiswa program studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik UGJ Cirebon, membantu dan mengedukasi masyarakat terkait dengan perubahan iklim. Sehingga masyarakat tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menimbulkan banjir, mengelola sampah dengan benar, dan sebagainya yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Apa yang dilakukan atau diteliti mahasiswa di wilayah Pekiringan ini disosialisasikan kepada kami (BPBD). Masyarakat diharapkan bisa cerdas mengelola sampah, saya berharap kepada mahasiswa ini bukan hanya agen perubahan, tapi terkait perubahan iklim ini bisa berperan,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo saat mendengarkan hasil penelitian mahasiswa selama berada di wilayah Kelurahan Pekiringan, di Kantor BPBD setempat, Rabu (28/8/2024).

Salah satu mahasiswa semester 6 Prodi PWK Fakultas Teknik UGJ Cirebon, M Firmansyah mengungkapkan sekitar 3 bulan di lapangan berkoordinasi dengan sejumlah RW dan warga di Kelurahan Pekiringan. Salah satu yang difokuskan, terkait dengan permasalahan banjir. Dari apa yang diteliti, masih terdapat sampah, penyempitan drainase, adanya sedimentasi, dan masih ada warga yang membuang sampah sembarangan. Masyarakat pun, harus lebih peka terhadap lingkungan agar tidak terjadi banjir. Karena banjir bukan hanya diakibatkan dari sampah.

“Untuk mencegah banjir, warga memerlukan alat bantu atau alat berat untuk pengerukan sampah di sungai dan sekitarnya agar tidak terjadi banjir. Kemudian warga bingung untuk mengangkut sampah dengan menggunakan apa jika ada alat berat, setelah kita penelitian jadi tahu permasalahan di masyarakat. Hari ini kami mempresentasikan hasil penelitian kami kepada pihak BPBD,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Prodi PWK Fakultas Teknik UGJ Cirebon, Aria Mariany menyampaikan dengan salah satu mata kuliah yakni adaptasi perubahan iklim berbasis komunitas, maka mahasiswa itu bisa menggali permasalahan-permasalahan dan juga menangkap aspirasi dari masyarakat.

“Mahasiswa Prodi PWK ini tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi juga belajar di lapangan seperti ini. Setengah semester pertama mereka belajar di kelas, semester kedua setelah UTS mereka di lapangan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat berkaitan dengan perubahan iklim,” katanya.

Sehingga diharapkan, mahasiswa mempunyai pengalaman karena tidak hanya belajar di kelas atau teori.Tetapi belajar untuk bersosialisasi dengan masyarakat.

“Agar ketika lulus nanti, anak-anak sudah punya pengalaman,” ujarnya.(Jak)

Related Articles

Back to top button