CirebonRaya

Terlibat Penyerangan, Ratusan Siswa SMK Digelandang ke Mapolres Cirebon Kota

Para Pelaku Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Terlibat Penyerangan, Ratusan Siswa SMK Digelandang ke Mapolres Cirebon Kota (alis)

KEJAKSAN,(KC).-
Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari dua sekolah digelandang ke Mapolres Cirebon Kota. Soalnya, ratusan siswa ini terbukti melakukan penyerangan terhadap siswa sekolah lain.

Ratusan siswa yang diamankan petugas kepolisian merupakan gabungan siswa SMK yang ada di Kabupaten dan Kota Cirebon. Dari video yang beredar, ratusan siswa SMK tersebut berlarian menyerang sekolah SMK yang ada di Jalan Perjuangan.

Mereka terlihat melempari sekolah tersebut menggunakan batu. Saat aksi penyerangan itu pula, terdengar tembakan peringatan yang dilakukan pihak kepolisian untuk membubarkan aksi penyerangan tersebut.

Tembakan peringatan tersebut berhasil membubarkan siswa SMK yang melakukan penyerangan. Sementara itu, ratusan siswa SMK tersebut sebagian diamankan petugas kepolisian menggunakan mobil truk polisi. Mereka semua langsung digelandang ke Mapolres Cirebon Kota untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

Terlihat pula kepala sekolah dari salah satu SMK berada di Mapolres Cirebon Kota. Kabag Ops Polres Cirebon Kota, AKP Muhyidin mengatakan, total siswa SMK yang diamankan berjumlah 159 siswa.

Muhyidin mengatakan, kejadian penyerangan ini dikarenakan adanya siswa SMK asal Kabupaten Cirebon yang dianiaya. Kemudian, kejadian tersebut diberitahukan kepada teman- temannya sehingga terpancing emosi.

“Dari SMK Kabupaten Cirebon kemarin ada kejadian dianiaya, kemudian diberitahukan, share di media sosial sehingga mereka terpancing emosi dan melakukan penyerangan,” kata Muhyidin.

Muhyidin menambahkan, para siswa ini berkumpul dari sekolah di suatu tempat dan tidak masuk kelas atau masuk sekolah. Selanjutnya, para siswa ini bergabung dengan SMK lainnya lalu langsung mendatangi SMK yang ada di jalan Perjuangan.

Menurutnya, para siswa ini menyerang sekolah SMK yang ada di Perjuangan dengan maksud membalaskan temannya yang sudah dianiaya. Muhyidin juga mengatakan, dengan kesigapan anggota kepolisian dari Polsek Kesambi dan Polres Cirebon Kota, aksi penyerangan tersebut langsung bisa diantisipasi.

“Mereka baru akan mulai namun petugas sigap sehingga bisa diredam dan diantisipasi. Anggota memberikan tembakan peringatan untuk membubarkan aksi,” katanya.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Mundu Kabupaten Cirebon, Ikhwanudin yang datang ke lokasi menyebut bahwa pihaknya pagi hari saat upacara melihat siswa kelas XI yang berkurang kemudian melakukan sweeping.

“Ada yang tertangkap dua siswa, kita belum tau apakah motif mereka apakah bolos biasa atau apa. Setelah ditelusuri, ternyata anak-anak ada di sini (jalan By Pass),” sebutnya.

Ikhwanudin menegaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan pendekatan baik dengan peraturan yang ketat dengan orang tua, namun anak-anak tetap membandel.

“Saya sudah peringatkan bagi mereka yang terlibat, ini yang terakhir. Kalau kejadian lagi, sudah, out alias dikeluarkan dari sekolah,” tegasnya.

Lebih lanjut, motif siswanya setelah diselidiki bahwa mereka balas dendam karena di antaranya ada yang terkena bacok dari berita di sosmed.

“Katanya diduga yang membacok dari anak Perjuangan, tapi kan kita tidak tau. Bisa saja kaya tadi ini ada anak pakai pakaian SMKN Mundu, tapi bukan anak SMKN Mundu. Saya minta kepada kepolisian untuk tetap ditahan dulu sebelum orang tua yang ngambil, saya tidak mau kalau sekolah yang ngambil karena nanti kalau kita yang ngambil pihak orang tua tidak tau,” tambah Ikhwanudin. (Iskandar/Jaka/KC)

Back to top button