Ragam

Wujud Toleransi Beragama, Ratusan Peserta Ikuti Parade Budaya Lintas Agama di Kota Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Ratusan peserta lintas agama mengikuti parade budaya dalam rangkaian HUT Paroki Bunda Maria ke-30 yang dimulai dari Gereja Katolik Bunda Maria Jalan Dukuh Semar, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Minggu (25/8/2024).

Kegiatan berkeliling di sekitar gereja yang diiringi drum band dan dimeriahkan dengan kesenian burok ini, diikuti peserta dari berbagai penganut keagamaan seperti Kristen, Muslim, Budha dan lainnya.

Selain itu, kegiatan yang juga memperingati HUT Ke-79 Kemerdekaan RI ini, juga menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis, bazar UMKM dan launching kotak donasi sampah.

Perwakilan Gereja sekaligus Pastor Paroki Bunda Maria Kota Cirebon, Romo Antonius Haryanto mengungkapkan, acara ini merupakan rangkaian HUT Paroki Bunda Maria, yang pada Oktober 2024 Paroki Bunda Maria merayakan HUT yang ke-30 tahun.

“Toleransi beragama ini juga dalam rangka HUT RI yang e-79, maka kemudian kita mengadakan berbagai kegiatan termasuk parade kebudayaan. Kita mau mensyukuri bahwa Indonesia itu beragam,” katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak ingin keragaman sebagai sebuah masalah. Tetapi menjadi perayaan bahwa bangsa ini beragam yang berarti bisa saling mengisi maupun melengkapi.

“Dengan berbagai keberagaman adat, budaya, bahasa, dan yang lainnya menjadi sarana buat kita untuk menegaskan bahwa kita atau Indonesia banyak perbedaan tapi kita satu,” katanya.

Selain itu, Romo berpesan agar bersama-sama  berkontribusi untuk bangsa ini. Karena banyak tantangan yang dihadapi berkaitan dengan pendidikan, KKN, kemiskinan dan yang lainnya yang selalu menjadi PR.

“Dengan perbedaan yang ada, kita punya kontribusi untuk menjawab tantangan itu. Salah satunya yang kita upayakan adalah mengurangi sampah, tidak membuang sampah sembarang. Sampah bisa dikelola menjadi manfaat yang bisa kita sumbangkan untuk perkembangan pendidikan dan sebagainya,” tuturnya.

Kemudian di tahun politik ini, Romo mengingatkan, agar umat dan masyarakat jangan mudah terprovokasi terhadap upaya yang dapat memecah belah masyarakat.(Jak)

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button