Ribuan Warga Majalengka Deklarasikan Anti Korupsi
kacenews.id-MAJALENGKA-Ribuan warga Majalengka mengikuti deklarasi anti korupsi yang digelar relawan sahabat Bang Ara Kabupaten Majalengka, untuk membangun komitmen memberantas praktik korupsi di Kabupaten Majalengka, Minggu (25/8/2024).
Deklarasi ini digelar di kawasan Jatiwangi Square Majalengka, sekaligus menggelar beragam seni tradisional, seni sunda hingga teatrikal dan pebacaan sajak berisi anti korupsi.
Ketua pelaksana deklarasi anti korupsi yang juga Ketua Relawan Sahabat Bang Ara Majalengka Dena Muhamad Ramdhan mengatakan, praktik korupsi harus diberantas karena bisa menyengsarakan rakyat.
Maka kedepan Majalengka harus bersih dari praktik-praktik korupsi, ataupun kolusi dan nepotisme.
“Korupsi bisa menyengsarakan masyarakat. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk Majalengka kedepan agar bersih dari korupsi,” kata Dena M Ramdan.
Dena tidak ingin praktik korupsi terjad di Majalengka. Dena mengajak warga agar tidak salah pilih calon pemimpin Majalengka kedepan, dengan memlih calon yang memiliki komitmen terhadap praktik dan pemberantasan korupsi.
“Tidak ada toleransi bagi koruptor. Di momen Pilkada juga menjadi kesempatan bagi warga Majalengka untuk menentukan calon pemimpin 5 tahun kedepan yang siap berkomitmen bersih dan berani memberantas praktik-praktik korupsi di Majalengka,” ujar Dena.
Kagiatan yang dihadiri salah satu calon Bupati Majalengja Eman Suherma didampingi istrinya Iim Maemunah Suherman itu berkomitmen akan menjadi pemimpin yang bersih dari korupsi.
“Justru ini menjadi pesan moral yang harus dijalankan dari tema yang diusung oleh relawan sahabat Bang Ara menjadi penyemangat bagi kami. Dan kami jika Allah menakdirkan menjadi pemimpin dengan Kang Dena pastikan kami harus melaksanakan amanah ini,” ujar Eman.
Eman mengaku sudah memikirkan sejumlah langkah untuk memberantas praktik korupsi jika diberi kesempatan memimpin Majalengka kedepan.
“Kita tahu di perizinan ada yang bermain, kita sikat karena sudah ada aturan kalo ada tambahan itu salah, bermain proyek dengan fee yang luar biasa tidak boleh ada karena akan memengaruhi kualitas hasil pekerjaan, dan pesan moral ini harus dijalankan ke depan kalau nggak ada pesan moral ini mungkin kita tidak akan punya semangat seperti itu,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini terlihat beberapa “korban” yang terdampak kasus korupsi dihadirkan untuk memberi testimoni. Mereka memaparkan dampak kasus korupsi bisa menyengsarakan rakyat.(Tat)