Kreatif Warga Leuwidingding Kabupaten Cirebon, Mengemas ‘Bidadari’ dari Limbah Plastik
kacenews.id-CIREBON-Barang bekas atau bungkus makanan ringan tak selamanya menjadi sampah, seperti yang dilakukan warga Desa Leuwidingding Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, yang memanfaatkan bungkus makanan ringan menjadi hasil seni yang mengagumkan.
Salah satunya, dijadikan ‘bidadari’ untuk kegiatan HUT RI tingkat desa ketika karnaval. Disamping itu, bungkus kopi dan bahan lain dari plastik disulap menjadi taplak meja, tas dan topi.
Kuwu Desa Leuwidingding, Imas Rasdianto mengatakan, benda bekas yang dimanfaatkan masyarakat untuk dinaikan barang berharga dan bernilai rupiah, sudah berlangsung lama. Sehingga saat karnaval HUT RI berlangsung, menjadi perhatian serius penonton.
“Tentunya dengan memanfaatkan benda bekas, akan menambah penghasilan keluarga,” katanya belum lama ini.
Sementara itu, warga setempat, Pa Is mengungkapkan, bungkus makanan ringan dari bahan plastik dapat dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan berbagai kerajinan. Antara lain, tas, topi, taplak meja dan pakaian. “Khusus untuk pakaian, kami sengaja saat karnaval HUT RI,” ungkapnya.
Pa Is menceritakan, bahan baku dari plastik yang dikumpulkan sekitar satu bulan lalu dicuci dan dijemur. Kemudian dianyam, sesuai keinginan. “Kalau mau membuat tas, kita siapkan dulu tasnya (sebagai contoh). Kemudian dianyam dan bisa langsung jadi dalam waktu singkat, kalau kecil.
Jika ukuran besar, bisa mencapai satu pekan. Apalagi pesanan banyak, bisa lebih lama lagi,” ceritanya.
Masih dikatakan Pa Is, dalam membuat berbagai keperluan yang diinginkan. Bisa memesan terlebih dahulu, guna menyiapkan bahan baku yang diperlukan.
“Untuk bahan baku dari plastik, seperti bekas makanan ringan, sulit untuk didapatdan dalam jumlah banyak. Maka, alangkah baiknya bilamana ada yang menginginkan,” ujarnya.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan benda bekas, guna dijadikan barang berguna. “Tidak hanya bekas makanan ringan, namun botol plastik dan botol kaca bisa dijadikan pot bunga dan barang berharga lainnya bernilai seni juga rupiah,” pungkas Pa Is.(Pra)