Pendaftaran CPNS Dibuka, BKPSDM Kabupaten Cirebon Ingatkan Pelamar Agar Teliti
kacenews.id-CIREBON-Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Cirebon resmi dibuka, dengan 60 formasi yang tersedia untuk tahun ini. Formasi ini diajukan oleh pemerintah daerah berdasarkan kebutuhan yang telah dianalisis secara menyeluruh, melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Cirebon.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Hendra Nirmala melalui Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi, Ramdan mengungkapkan bahwa penerimaan CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilakukan secara terpisah.
Saat ini, fokus pemerintah adalah pada proses seleksi CPNS. “Pembukaan penerimaan CPNS ini dimulai sejak 20 Agustus dan akan berlangsung hingga 6 September 2024,” ujar Ramdan saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (22/8/2024).
Meski demikian, lokasi pelaksanaan tes CPNS di Kabupaten Cirebon masih belum ditentukan. Ramdan menjelaskan bahwa keputusan terkait tempat pelaksanaan tes berada di tangan Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Sementara ini, tes CPNS dijadwalkan berlangsung di BKN Bandung, namun keputusan final masih menunggu dari BKN,” jelasnya.
Ramdan juga menekankan pentingnya ketelitian bagi para pelamar dalam membaca dan memenuhi seluruh persyaratan yang tertera di laman resmi https://sscasn.bkn.go.id.
“Ketelitian adalah kunci dalam proses ini. Pastikan tidak ada kesalahan, seperti mengadopsi persyaratan dari kota atau kabupaten lain, yang dapat menyebabkan peserta dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS),” tegas Ramdan.
Ia juga mengingatkan pelamar untuk waspada terhadap calo atau oknum yang menawarkan jasa meloloskan peserta dengan iming-iming tertentu. “Jangan mudah percaya pada tawaran calo. Jika ada pertanyaan atau kebingungan, segera hubungi BKPSDM secara langsung atau melalui akun Instagram resmi @bkpsdm.cirebonkab,” lanjutnya.
Dalam seleksi CPNS tahun 2024 ini, pemerintah mengadopsi empat strategi utama untuk menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN). Pertama, fokus pada pelayanan dasar, yaitu perekrutan tenaga guru dan tenaga kesehatan.
Kedua, mengoptimalkan penyelesaian masalah tenaga non-ASN di instansi pemerintah. Ketiga, merekrut talenta baru (fresh graduates) melalui seleksi CPNS. Keempat, mengurangi perekrutan untuk jabatan yang kemungkinan besar terdampak oleh transformasi digital.
“Pemerintah daerah telah memulai langkah awal dengan menata tenaga non-ASN menjadi PPPK, terutama untuk tenaga guru dan kesehatan yang mayoritas berasal dari tenaga honorer,” ungkap Ramdan.
Ia menambahkan bahwa rekrutmen CPNS kali ini akan lebih fokus pada jabatan teknis, sesuai dengan 60 formasi yang telah diajukan. Usulan ini telah melewati proses panjang yang melibatkan berbagai OPD di Kabupaten Cirebon, dan diverifikasi oleh BKN. “Jumlah formasi yang disetujui tetap 60, sesuai dengan kebutuhan daerah,” katanya.(Mail)