CirebonRaya

Khawatir Tanamannya Rusak, Petani Suranenggala Sedot Air Laut Menggunakan Mesin Pompa

 

 

 

Related Articles

 

kacenews.id-CIREBON-Petani di Desa Suranenggala cemas dengan masuknya air laut ke saluran irigasi lahan pertanian. Mereka khawatir air laut bisa menyebabkan lahan pertanian mati atau rusak.

Oleh karena itu, para petani berupaya menutup saluran air yang masuk ke sawah dengan membendung irigasi dan menyedot air laut yang sudah masuk ke irigasi, agar tidak masuk lahan pertanian.

“Ini mempertahankan sawah agar tetap hidup, air asin saya buang ke muara laut. Soalnya kalau air asin masuk ke sawah, maka tanaman padi mati semua,” kata petani setempat, Cadisa (52 tahun).

Bagian Ekbang Pemerintah Desa (Pemdes) Suranenggala, Astika mengungkapkan, para petani dan Pemdes mengunakan dua mesin pompa air dengan kapasitas 2,5 inch tengah menyedot air laut untuk dibuang ke muara pinggir pantai. Upaya tersebut dilakukan  selama satu hari penuh, Rabu hingga Kamis (22/8/2024) pagi.

“Air laut ini, masuk ke irigasi terlalu jauh, dekat ke pemukiman penduduk. Makanya kita pompa, buang lagi ke laut. Agar air laut tidak masuk ke sawah,” ujarnya.

Ia menyebutkan sudah dua minggu air laut masuk ke irigasi. Bahkan saat ini, sawah di desa tersebut akan mendapat giliran air dari Waduk Jatigede untuk mengairi sawah yang kekeringan.

“Kami khawatir air tawar tidak bisa mendorong air laut atau sampai tercampur.Karena itu, dipompa sampai air laut benar-benar tidak ada,” katanya.

Selain itu ungkap Astika, lahan pertanian di wilayah timur Kabupaten Cirebon baru mendapatkan giliran air sekitar 11 hari sekali. Karena lahan sawah tersebut adalah paling ujung dan dekat dengan laut Cirebon.

“Kalau saya  mintanya giliran satu minggu sekali. Tapi sekarang lama, 11 sampai 12 hari baru dapat giliran air untuk lahan pertanian. Jadi terpaksa, sawah disini mengalami kekeringan dan air laut naik ke irigasi pertanian,” katanya. (Junaedi)

 

 

Related Articles

Back to top button