Ayumajakuning

Kerja PNS Jadi Pilihan Utama Masyarakat Majalengka, Dianggap Prestise dan Hidup Terjamin

kacenews.id-MAJALENGKA-Menjadi PNS mungkin menjadi cita – cita sebagian besar orang di Majalengka, atau bahkan diseluruh wilayah manapun, tidak hanya masyarakat kecil namun juga pejabat yang mencita – citakan anaknya bisa mengikuti jejak orang tuanya menjadi pegawai negeri.
Tidak sedikit orang tua yang rela menyiapkan dana untuk menyogok pihak panitia seleksi atau calo, berapapun besarnya agar anaknya bisa lulus menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil ketika ada pendaftaran CPNS. Tak heran jika banyak orang yang tertipu dan menipu calon yang memiliki cita cita jadi PNS.
Orang tuapun akan sangat bangga manakala anaknya lulus jadi PNS dan bisa mengatakan pada orang lain bahwa anaknya sudah bekerja di sebuah lembaga pemerintah, dan akan berkata “Pun anak tos didamel di Dinas…, di bagian….,”
Alasannya menjadi PNS selain prestise adalah memiliki jaminan hidup sepanjang usia, karena memiliki jaminan masa tua, jaminan kesehatan dan sebagainya. Mereka akan digaji walaupun tidak bekerja dan walaupun sudah pensiun masih bisa berharap adanya kenaikan gaji dari pemerintah.
Selain itu menjadi PNS tidak perlu pusing memikirkan mencari uang ke mana atau berpikir bisnis apa, apalagi bangkrut karena penghasilannya tidak akan mengenal bangkrut. Setiap bulan akan tetap meneima gaji sesuai pangkat dan golongannya.
Hingga dikalangan masyarakat ada pemeo yang mengatakan “gaji mah moal ku wereng, ari nyawah mah bisa ku wereng (gaji tidak akan terserang hama, sedangkan bertani padi bisa terkena serangan hama hingga tidak bisa panen)”
Tak heran ketika sekolah orang tua sudah mengarahkan anaknya untuk sekolah di mana, jurusan apa agar formasi CPNS nya banyak malah berburu sekolah ikatan dinas.
“Jadi pagawe negeri mah gaji unggal bulan meunang, teu kudu mikir, teu kudu cape tanaga, teu papanasan dan gawe dina iuh, komo sasanggaleun mah, waktu di gawena puguh, paribasana teu ka kantor ge gaji angger meunang,” ungkap Eni salah seorang warga yang mengaku sering melihat ASN jarang ke kantor namun tetap bisa hidup senang .
Ketika lulus sekolah, mereka akan mencari lowongan pekerjaan dan yang diburu adalah penerimaan CPNS , apalagi bagi mereka yang tidak memiliki keteramplan atau keahlian khusus karena menjadi PNS bisa ditempatkan dimanapun.
“Lamun budak urang teu jadi PNS rek naon, macul teu bisa, dagang teu bisa, engke boga pamajikan rek timana mere daharna,” katanya.
Ina salah seorang perawat yang sudah bekerja di RS swasta terus bertanya kepada setiap orang, kapan ada pembukaan CPNS. Dia mengatakan menjadi PNS penghasilannya lebih besar dibanding bekerja di swasta.
Di swasta bekerja penuh waktu sedangkan penghasilan jauh jika dibandingkan dengan PNS. Dia menceriterakankan temannya yang telah menjadi PNS, yang bisa menerima THR besar dari tempatnya bekerja kala lebaran Idul Fitri, belum ditambah gaji ke 13 dari pemerintah. Selain itu mendapat jasa pelayanan yang lumayan besar yang diterima setiap bulan, serta ada tunjangan suami dan tunjangan anak.
“Haduuuh iraha atuh Ina jadi PNS nya, tolong atuh bantu yaa,” katanya memelas.
Betapa susahnya untuk mendaftar CPNS ataupun PPPK ketika ada pembukaan pendaftaran, link yang ada susah diakses karena berlomba dengan ribuan orang yang ingin masuk untuk mendaftar.
Fifi Fatihah lulusan Administrasi Negara mengaku sudah empat kali melamar menjadi CPN hingga kini usianya sudah tidak bisa lag melamar untuk jadi PNS. Sedangkan teman – temannya banyak yang menjadi PNS dan sukses kehidupan ekonominya.
“Teman saya sudah ada yang jadi kepala bidang, enak gajinya besar sudah Rp 7.000.000 katanya, tunjangan kinerjanya juga belasan juta per bulan belum perjalanan dinas luar sehari mencapai Rp 550.000,” Fii menceritakan penghasilan temannya.
Orang tuanya kini ingin adik bungsunya bisa masuk PNS, karena tidak ingin merasakan betapa sulitnya hidup seperti dirinya, apalagi beberapa tahun lalu saat Covid dan setahun usai Covid usaha konveksinya bangkrut, modal habis, barang habis.
“PNS mah kan tidak terdampak Covid, gaji tetap utuh, bekerja di rumah, kami usaha tidak bisa, modal habis untuk biaya hidup,” katanya.
Karena tingginya minat untuk menajdi CPNS formasi yang hanya disiapkans sebanyak 100 orangpun pendaftar bisa mencapai ribuan orang. Pemohon SKCK akan membludak demikian juga dengan pemohn kartu kuning.(Tat)

Related Articles

Back to top button