Ayumajakuning

DPC GMNI Majalengka Imbau Sikapi Pesta Demokrasi dengan Bijak dan Penuh Tanggung Jawab

kacenews.id-MAJALENGKA-Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majalengka 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Majalengka, menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menyikapi pesta demokrasi ini dengan bijak dan penuh tanggung jawab serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan dari ancaman perpecahaan.

“Masih dalam momentum Hari Kemerdekaan, mari kita jaga persatuan, merawat kedamaian, dan menghindari fanatisme berlebihan terhadap calon kepala daerah,” kata Ketua Umum GMNI Indra melalui siaran pers yang diterima Selasa, 20 Agustus 2024.

Menurut dia, dari jadwal dan tahapan Pilkada Serentak 2024 yang diketahuinya itu, kalau pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Majalengka akan dibuka pada 24 hingga 26 Agustus 2024.

Setelah itu, para calon akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada 27 Agustus hingga 2 September 2024. Sedangkan penetapan pasangan calon akan dilakukan pada 22 September 2024, dan pengundian nomor urut pada 23 September 2024.

“Nah, dalam menghadapi tahapan-tahapan ini dan kedepannya, potensi yang membahayakan dan menimbulkan itu di antaranya fanatisme berlebihan terhadap para calon,”katanya.

Fanatisme, menurutnya, tidak hanya berpotensi memecah belah masyarakat namun juga menimbulkan konflik yang merusak harmoni sosial yang telah lama terjalin di lingkungan masyarakat.Fanatisme berlebihan juga sering kali mengaburkan penilaian rasional dan kritis.

“Masyarakat Majalengka jangan terjebak dalam dukungan membabi buta, yang justru itu merugikan diri sendiri dan Majalengka yang kita cintai ini,”katanya. jelas Indra.

Dia mengajak masyarakat untuk lebih mendalami visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan oleh setiap calon bupati, ketimbang mendukung tanpa melihat visi-misi, ide dan gagasanya, rekam jejak, dan hal lainnya.

“Jangan hanya terpaku pada popularitas atau dukungan emosional semata. Evaluasilah setiap calon berdasarkan rekam jejak mereka, komitmen nyata terhadap isu-isu penting, dan kemampuan untuk membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Majalengka,” tegas Indra.

Selain itu, ia pun menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam proses Pilkada Serentak 2024 ini. Partisipasi yang dimaksud tak hanya sebatas memberikan suara pada hari pemilihan, namun juga melibatkan diri dalam seluruh tahapan pemilu, seperti memantau kampanye, mengkritisi janji-janji politik, dan menjaga lingkungan agar tetap kondusif.

“Kita juga perlu memastikan bahwa Pilkada ini berlangsung dengan jujur, adil, dan bebas dari praktik-praktik curang seperti money politics dan kampanye hitam,” lanjutnya.

Indra menegaskan bahwa money politics atau politik uang merupakan bentuk pelanggaran serius yang dapat mencederai demokrasi. Maka masyarakat diimbau untuk tidak tergoda oleh iming-iming uang atau barang dari calon-calon tertentu.

“Money politics tak hanya mencederai proses demokrasi, tapi akan merusak nilai-nilai moral kita sebagai masyarakat yang beradab. Jangan sampai hak suara masyarakat Majalengka dibeli dengan harga murah yang akhirnya membawa kerugian dalam jangka panjang bagi Majalengka itu sendiri,”tutupnya.

Indra juga mengingatkan bahwa kampanye hitam atau black campaign, di mana calon atau pendukungnya menyebarkan informasi palsu atau merusak reputasi calon lain, adalah tindakan yang tidak etis dan merusak integritas pemilihan.

“Dalam sebuah demokrasi yang sehat, perdebatan dan persaingan antar calon harus didasarkan pada ide dan program, bukan pada fitnah atau serangan pribadi. Mari kita jaga kualitas demokrasi kita dengan menolak kampanye hitam dan hanya mendukung kampanye yang positif dan konstruktif,” tegas Indra.

Menutup pernyataanya, ia pun mengajak masyarakat untuk bersikap terbuka dan menghormati perbedaan pendapat selama proses Pilkada. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dan tidak seharusnya menjadi sumber konflik.

“Kita harus ingat bahwa setelah Pilkada usai, kita tetap hidup dalam satu lingkungan masyarakat. Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momen untuk menunjukkan kedewasaan politik kita, menjaga persatuan, dan memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan bagi daerah ini,”tutupnya.(Jep)

Related Articles

Back to top button