Pasangan Ayu-Luthfi Kian Menguat di Pilbup Cirebon
kacenews.id-Kesepakatan antara PDIP dan PKB yang berhasil membentuk pasangan Nina-Tobroni untuk Pilkada Kabupaten Indramayu tak hanya mengguncang peta politik di Indramayu, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada konstelasi Pilkada Kabupaten Cirebon.
Seiring dengan keputusan ini, peluang pasangan Hj. Wahyu Tjiptaningsih dengan Moh. Luthfi (Ayu-Luthfi) untuk maju di Pilkada Kabupaten Cirebon kini semakin menguat dan terbuka lebar.
Sebab sebelumnya, Dedi Wahidi yang kembali terpilih menjadi anggota DPR-RI dari PKB, sempat digadang-gadang akan maju sebagai calon Bupati Indramayu. Jika hal ini terjadi, posisi Dedi di DPR-RI akan di isi oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh. Luthfi, melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). Namun, setelah Dedi memutuskan untuk mundur dari pencalonan dan PDIP-PKB menetapkan pasangan Nina-Tobroni, Luthfi kini memiliki peluang besar untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Cirebon.
PKB Kabupaten Cirebon, yang semula bersikeras mengincar posisi calon Bupati (E1), kini mulai melunak. Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar juga mempengaruhi dinamika politik di Cirebon, termasuk pencalonan Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka.
Teguh dikabarkan lebih memilih untuk kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon periode 2024-2029 ketimbang maju dalam Pilkada. Kondisi ini memperkuat koalisi KIM yang terdiri dari Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKB. Dengan PKB yang mulai terbuka untuk posisi calon Wakil Bupati, peluang pasangan Ayu-Luthfi semakin menguat. Golkar, Gerindra, dan Demokrat sudah mulai mengerucut pada dukungan kepada Ayu sebagai calon Bupati.
Sebagai kader PKB, Luthfi memiliki posisi tawar yang kuat dalam internal partai. Meski sempat “dipaksa” untuk maju dalam Pemilu Legislatif sebagai calon anggota DPR-RI, Luthfi berhasil meraih lebih dari 40 ribu suara, membuktikan pengaruhnya yang signifikan di PKB.
Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Mahmudi, mengakui bahwa PKB kini lebih fleksibel dan tidak lagi ngotot untuk posisi E1. “Pasangan Ayu-Luthfi bisa saja terealisasi, asalkan koalisi KIM sepakat. Yang penting, PKB tetap mendapatkan bagian dalam calon yang direkomendasikan,” ungkap Mahmudi, Senin (19/8/2024).
Bahkan, kata dia, hasil survei terbaru menunjukkan bahwa elektabilitas Luthfi berada di posisi kedua setelah H Imron, dengan Ayu di posisi ketiga. Mahmudi menegaskan bahwa PKB akan tetap mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk mencari koalisi baru jika KIM tidak mendukung calon dari PKB.
“Semua kemungkinan masih terbuka. Namun, saya berharap PKB tetap berada di barisan koalisi KIM. Luthfi memiliki peluang besar untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon Bupati atau Wakil Bupati,” tambahnya.
Dengan peta politik yang terus berubah, pasangan Ayu-Luthfi semakin mendekati kenyataan di Pilkada Kabupaten Cirebon, memberikan dinamika baru yang menarik untuk dicermati. Bahkan, kata Mahmudi, kader terbaik di Kabupaten Cirebon saat ini adalah Moh. Luthfi. “Kader terbaik PKB saat ini ya Luthfi, di samping itu hasil survei juga Luthfi berada di posisi kedua setelah Imron,” ungkap Mahmudi.(Mail)