CirebonRaya

Pabrik Taekwang dan Chinli Didemo, APCT Tuntut Kearifan Lokal

kacenews.id-CIREBON-Ratusan masyarakat Cirebon Timur yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Cirebon Timur (APCT) mendatangi pabrik Taekwang dan pabrik Chinli Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon.

Aksi yang berlangsung di halaman pabrik Taekwang sekitar pukul 14.00 WIB, massa langsung membentangkan spanduk dan orasi. Dalam orasinya, massa ingin adanya pemberdayaan masyarakat dan pengusaha lokal di pabrik tersebut.

Menurut orator aksi damai, Ustadz Rifki, keberadaan pabrik harus berdampak positip bagi masyarakat sekitar. Namun yang terjadi, tidak sedikit yang belum bisa bekerja di pabrik. “Masyarakat lokal sebagai pegawai dan pengusaha lokal diberdayakan. Jika tidak ditanggapi, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya, Rabu (7/8/2024).

Rifky menjelaskan, tidak sedikit masyarakat lokal yang belum bekerja dan pengusaha lokal yang mumpuni untuk mengerjakan berbagai pembangunan. Akan tetapi pengusaha, seakan tak memberdayakannya. “Kami menuntut adanya pemberdayaan masyarakat dan pengusaha lokal di pabrik. Karena dengan kemampuan dan kredibilitas yang dimiliki, dapat mengerjakan pembangunan pabrik,” jelasnya.

Dirinya mengharapkan, pihak perusahaan dapat merealisasikan keinginan masyarakat dan pengusaha lokal. “Memang, pabrik saat ini belum beroperasi. Maka, alangkah baiknya jika sudah berjalan, menjadikan masyarakat sekitar sebagai pegawai dan pengusaha lokal sebagai partnership,” pintanya.

Senada dikatakan Kuwu Desa Pabedilankulon, Casmin. Aksi damai masyarakat ini sebagai bentuk aspirasi, agar kearifan lokal diperhatikan pihak perusahaan. “Kami sangat mendukung adanya pabrik di desa ini, namun pemberdayaan masyarakat sebagai pegawai harus diperhatikan. Selain itu, pengusaha lokal harus dirangkul sebagai bentuk kearifan lokal,” tuturnya.

Setelah berorasi sekitar satu jam, tidak ada perwakilan dari PT Taekwang yang menemui, massa membubarkan diri dengan tertib dan menuju PT. Chinli yang tak jauh dari lokasi pertama (PT Taekwang).

Di depan pabrik Chinli, massa memasang spanduk di pintu masuk dan berorasi. Akan tetapi, tidak ada perwakilan dari perusahaan yang menemui massa, hingga akhirnya membubarkan diri dengan tertib. “Pemasangan spanduk ini sebagai bentuk penyegelan pabrik. Karena, tidak memperhatikan kearifan lokal,” pungkas ustad Rifky.(Pra)

Related Articles

Back to top button