CirebonRaya

Ungkap Cita-cita di “Pohon Harapan”, Disabilitas Kabupaten Cirebon Masih Terbelenggu Stigma Negatif di Lingkungan Masyarakat

 

kacenews.id-CIREBON-Sebagai orang yang berkebutuhan khusus, para disabilitas Kabupaten Cirebon mendapatkan tantangan untuk mewujudkan berbagai keinginan dan cita-citanya yang terpendam.

Melalui “pohon harapan” terungkap, para disabilitas berkeinginan untuk melanjutkan sekolah, bekerja, membuka tempat usaha, menikah dan masih banyak keinginan lainnya.

Namun dengan keterbatasan yang dimiliki, merasa minder dan belum ada kemampuan untuk menyampaikan harapannya kepada orang lain. Sehingga, hanya bisa bermimpi dan hingga sekarang belum bisa mewujudkan.

Salah satunya yang dialami, Apip. Dirinya mengaku kesulitan untuk membuka usaha, karena tak ada modal. Bahkan untuk meminjam, seakan tak ada yang percaya. “Sebenarnya banyak keinginan dan harapan yang belum terwujud. Hal ini dikarenakan, keterbatasan fisik. Bahkan stigma negatif masyarakat, seolah membuat kami termarjinalkan,” katanya, Minggu (21/7/2024).

Warga Kecamatan Greged ini menyampaikan, belum lama ini dirinya mencoba membuka usaha dari modal seadanya dan lambat laun semakin banyak konsumen. Tak ingin kehilangan konsumen, dirinya mencoba meminjam kepada orang hingga ke bank. Namun tak membuahkan hasil. Sehingga konsumen berangsur menghilang dan tak bisa membuka usaha lagi. “Saya dan para difabel lain, sangat membutuhkan bantuan usaha dan ingin berkiprah di masyarakat,” katanya.

Hal diungkapkan difabel lainnya, Erni. Dirinya merasa malu saat keluar rumah dan seolah, stigma negatif masyarakat pada kaum difabel. “Masyarakat seakan tak memberi kesempatan untuk kaum difabel berkiprah, karena keterbatasan fisik. Maka, perlu adanya peran serta seluruh pihak agar ada ruang atau tempat bagi difabel untuk berkiprah di masyarakat,” tuturnya.

Warga Kecamatan Lemahabang ini menambahkan, para difabel selalu menjadi bahan olokan bahkan cemoohan dari masyarakat, sehingga tak sedikit yang minder untuk keluar rumah.

“Sebenarnya, saya ingin memberikan yang terbaik bagi desa, bangsa dan negara. Akan tetapi, belum ada yang merangkul. Baik pemerintah maupun swasta,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) Kabupaten Cirebon, Abdul Mujib mengemukakan, para difabel memiliki hak yang sama untuk mendapatkan yang diinginkan. “Kami selalu support para disabilitas agar tetap semangat untuk meraih cita-cita. Salah satunya dengan kerja sama SIGAB dan dukungan Kementerian Australia dan Indonesia dengan program Solider Inklusi, melaksanakan pelatihan ‘peer support’,” katanya.

Ia menyebutkan, tidak sedikit para difabel yang menjadi cemoohan masyarakat. Bahkan dari keluarga, merasa aib memiliki anak difabel.

“Dengan adanya kegiatan ini (peer support) kita bisa sharing dengan teman disabilitas lain, sekaligus memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi,” katanya.(Su) 

 

 

 

Related Articles

Back to top button