Pendidikan

Miris, SMPN di Lemahwungkuk Kota Cirebon Terpuruk

Kadisdik: Sudah Meminta Pihak Sekolah untuk Kreatif dan Membuat Program Minat Murid

kacenews.id-CIREBON-Sejumlah SMP Negeri yang berada di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon masih kekurangan peserta didik baru pada PPDB tahun pelajaran 2024/2025.

Satu kecamatan yang terdapat tujuh SMP Negeri seperti SMPN 3, SMPN 10, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 15, SMPN 16, dan SMPN 18 tentu “bersaing” dalam mencari peserta didik baru.

Hingga memasuki MPLS, dari tujuh SMP Negeri, ada lima di antaranya yang masih terdapat bangku kosong seperti SMPN 3, SMPN 10, SMPN 13, SMPN 16, dan SMPN 18.

(Pak diblok)

Data yang dihimpun:
SMPN 3 Kota Cirebon: Menyiapkan 10 rombel, terisi tujuh rombel dan 2 calon siswa saat MPLS tidak hadir diduga telah diterima di sekolah lain. SMPN 10 Kota Cirebon : Menyiapkan sembilan rombel, terisi delapan rombel.
SMPN 13 Kota Cirebon : Menyiapkan delapan rombel, terisi 6 rombel dan ada sekitar 11 calon siswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan. SMPN 16 Kota Cirebon: Menyiapkan sembilan rombel, kurang 12 calon siswa baru namun dianggap sudah terpenuhi.

SMPN 18 Kota Cirebon : Menyiapkan lima rombel hanya terisi 69 siswa baru, dari 69 siswa terbagi menjadi tiga rombel.

(Sampai sini diblok ya)

Ketua PPDB tahun pelajaran 2024/2025 SMPN 13 Kota Cirebon, Arnadi mengatakan, minimnya kelas akan mempengaruhi pada jumlah jam mengajar guru.

“Menunggu kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik), kami sangat berharap agar kuota bisa terpenuhi minimalnya enam kelas full,” katanya.

Sebab, jika sekolah kekurangan siswa, guru yang kekurangan jam mengajar akan mengajar di sekolah lain agar dapat memenuhi jam mengajarnya.

Sementara itu Kadisdik Kota Cirebon, Kadini menuturkan bahwa pihaknya melaporkan terlebih dahulu ke Disdik pusat.”Kalau ke depan tidak boleh membuka pendaftaran lagi ya nggak boleh, tapi kan kita juga kasihan pada anak-anak yang tidak sekolah. Tujuan kami sih pengennya sok ke sekolah swasta, tapi banyak yang tidak mau,” tuturnya.

Ia yang menyoroti SMPN 18 Kota Cirebon yang tiap tahunnya kekurangan siswa, Kadini pun mensupport SMPN yang letaknya dianggap kurang strategis dan tidak ada akses angkutan umum ini agar mengangkat sebagai icon SMPN 18 seperti membuka sanggar seni karena guru seni di sana cukup bagus.”Di SMPN 17 juga kurang, tapi tidak separah SMPN 18,” pungkasnya.(Jak)

Related Articles

Back to top button