Kendalikan Serangan Tikus, Diskatan Kabupaten Kuningan Bangun Puluhun Kandang Burung Hantu di Area Pesawahan
kacenews.id-KUNINGAN-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan membangun 25 kandang burung hantu, yang disebar di sejumlah area pesawahan di beberapa desa.
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, Senin (15/7/2024) mengungkapkan, pihaknya sengaja melakukan konservasi burung hantu agar binatang tersebut memiliki tempat berteduh. Sekaligus mencari mangsa, karena kandang atau rumah burung hantu (rubuha) dibangun di hamparan areal persawahan.
Menurutnya, rubuha merupakan struktur buatan yang dirancang khusus untuk menarik dan mendukung populasi burung hantu. Secara alami, burung tersebut adalah predator hama-hama pertanian karena makanannya adalah tikus, kumbang dan serangga lainnya yang merugikan tanaman pertanian.
“Upaya ini merupakan langkah yang murah, mudah dan ramah lingkungan,”katanya.
Ia mengemukakan, banyak manfaat dari membangun rubuha dalam meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan. Karena dengan adanya rubuha, serangan tikus dapat terkendali secara maksimal, murah, mudah, efisien dan ramah lingkungan. Sehingga dengan memfasilitasi populasi burung hantu dengan cara mendirikan bangunan rubuha, sangat membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal. Hal ini penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem pertanian.
“Metode ini merupakan cara konservasi burung hantu untuk pengendalian tikus. Harapannya pengendalian tikus dapat dilakukan secara mudah, murah sekaligus memiliki nilai konservasi yang tinggi,” katanya.
Kemudian manfaat lainnya adalah pengurangan penggunaan pestisida serta meningkatkan potensi peningkatan hasil panen, dan mengurangi biaya produksi. Sehingga petani dapat meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang. Karena rubuha bukan hanya menawarkan solusi praktis, melainkan berpotensi pula menjadi bagian integral pertanian masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.
“Mari kita jaga populasi burung hantu, karena keberadaannya mampu menangani dan mengendalikan serangan hama tikus, yang merebak di wilayah pertanian. Langkah pembangunan rubuhu juga dilakukan serentak di semua daerah di Indonesia, melalui gerakan massal rubuha,” tuturnya.(Ya)