Pemilu

Pengamat Politik: Pengganti Sekda Dian Harus Lebih Teruji

kacenews.id-KUNINGAN-Apabila Sekda H Dian mengikuti pencalonan Bupati Kuningan periode 2024-2029, maka sebagai pengganti Sekda Plt harus teruji serta hasil kajian secara matang agar dalam membantu tugas roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan lebih optimal.

“Dengan mencalonkan diri, H Dian menjadi calon Bupati Kuningan periode 2024-2029 yang akan di usung Partai Golkar, maka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kuningan akan mengalami kekosongan,” demikian diungkapkan Pakar Kebijakan Publik Akademisi UIN SGD Bandung, Mubarok, Jumat (12/7/2024).

Untuk itu, lanjut Mubarok, Pj Bupati Kuningan, H Raden Iip Hidayat, hendaknya harus sudah ancang-ancang untuk mempersiapkan penggantinya (Plt Sekda) agar dalam memberikan pelayanan publik tetap lancar, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kuningan.

Ia menambahkan, silahkan Pj Bupati Kuningan H Raden Iip, untuk menentukan dan memilih calon PLt Sekda yang dianggap tepat, mampu dan memilki etitud diantara sejumlah nama yang selama ini berkembang di masyarakat.

Namun demikian dalam menentukan pilihan Plt Sekda jangan salah pilih, karena berkaitan dengan urusan demi kemajuan masa depan Kabupaten Kuningan.

Dikabarkan, ada beberapa pejabat mulai merapat pada Pj Bupati untuk mendapat perhatian dari pimpinan tertinggi di Pemkab Kuningan itu.

Berdasarkan penilaian masyarakat, ada beberapa pejabat eselon dua yang dianggap layak untuk menduduki posisi Plt Sekda dan tidak diragukan kemampuannya.

Antara lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, U Kusmana, Sekretaris Dewan H Deni Handani, Kepala Dinas Sosial Kab. Kuningan, H Toto Toharudin, Kepala Badan Pengelolaan Kauangan dan Aset Daerah (BPKAD).

H Asep Taofik Rochman, Inspektur H Deniawan, Assda II Setda Kuningan, H Deden Kurniawan dan Kepala Dinas Perhubungan Kab. Kuningan, Beni Prihayatno.

“Berdasarkan pengamatan kami, apabila Pj Bupati Kuningan tidak cermat dan teliti dalam memilih pejabat yang akan membantu dalam menyelesaikan permasalahan pengelolaan keuangan, maka dimungkinkan akan potensi gagal bayar akan semakin membengkak,” papar Mubarok,

Apabila pejabat pembantu Pj Bupati tidak memilki strategi dan konsep untuk mengatasi gagal bayar, disamping permasalahan lain di Kuningan seperti penurunan angka kemiskinan, penurunan pengangguran, penurunan stunting, penguatan daya beli dan ketahanan pangan, maka akan menjadi beban bagi Pj Bupati itu sendiri.

Ditambahkan dia, sebaiknya PJ Bupati Kuningan, Raden H Iip Hidayat, jangan memilih kandidat Plt Sekda itu berdasar like in this lake, tetapi mengacu kepada kemapuan dengan memalui fit and proper test.

Selain itu ajak diskusi mereka secara personal dan ngobrol dengan para kandidat. Apakah calon Plt Sekda itu konsepnya masuk akal atau konsep yang ngawang-ngawang mungkin tidak punya konsep sama sekali.

Jangan sampai memilih Plt Sekda asal “ngajejegan” atau hanya untuk melengkapi sehingga nantinya akan membebani pemerintah daerah maupun masyarakat Kuningan.

Plt Sekda harus orang mengalami tempaan lapangan, berpengalaman dalam menyelesaikan berbagai masalah di daerah, faham pemerintahan, dan tidak boleh punya agenda politik karena menjelang pilkada.

“Silahkan PJ Bupati Kuningan untuk menentukan dan memilih yang mana calon PLt Sekda yg di anggap tepat dan memilki etitud diantara sejumlah nama yang kami sampaikan. Semoga jangan salah pilih karena ini urusananya demi kemajuan masa depan Kab. Kuningan,” harap Mubarok.(Sul)

Related Articles

Back to top button