Bawang Putih Nunuk dan Pisang Apuy Telah Bersertifikat HKI Majalengka
kacenews.id-MAJALENGKA-Bawang putih yang diproduksi petani di Desa Nunuk, Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka kini telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) setelah diajukan Bupati Majalengka bersamaan dengan pisang apuy beberapa waktu lalu.
Bawang putih nunuk ini yang kini tersertikasi tersebut diberi nama “starmil” yang berasal dari singkatan Siti Armilah. Nama tersebut berasal dari nama jalan di Kabupaten Majalengka, Jl Siti Armilah yang berada d Kelurahan Majalengka Kulon, tempat tinggal H Sutrisno.
H. Sutrisno mantan Bupati Majalengka yang pertama mengagas pensertifitan bawang putih Nunuk tersebut. Dia yang kini duduk sebagai anggota DPRRI dan membidangi pertanian, perkebunan dan kehutanan ini banyak mempasilitasi para petani di Majalengka termasuk diantaranya petani bawang putih di Desa Nunuk. “Kalau pribadi tidak mungkin bisa mengajukan persertifikatan bawang putih, yang bisa adalah Pemda. Namun namanya Sratmil, itu singkatan Siti Armilah,” ujarnya.
H Sutrisno sudah beberapa tahun terakhir membantu para petani di Desa Nunuk untuk melakukan budidaya bawang merah dan bawang putih. Petani yang tidak biasa menanam bawang putih ternyata sebuah kelompok tani yang diketuai Jojo berhasil membudidayakan bawang putih dengan bimbingan dari Kementrian Pertanian.
Petani di Desa Nunuk menyebutkan, di wilayahnya sudah biasa bertani bawang merah yang ditanam di tanah tegalan dan sebagian kecil tanah sawah. Betrani bawang merah sudah dilakukan turun temurun sejak jaman dulu hingga sekarang.
Bahkan bertani bawang merah dan jagung menjadi pencaharian poko yang dilakukan warga Desa Nunuk belakangan ini. Sebagian besar petani meninggalkan bertani padi karena dianggap kurang menguntungkan, karena modal besar, hasilnya sedikit.
Sedangkan bertani bawang dan jagung modalnya tidak sebesar padi namun hasilnya jauh lebih besar dibanding bertani padi. Beberapa tahun belakangan, H Sutrisno mengajak petani untuk memulai bertani bawang putih, alasannya bertani bawang putih bisa menguntungkan dan selama ini Indonesia mengandalkan bawang impor. Sejumlah petani di Blok Babakan, Desa Nunukpun akhirnya memulai bertani bawang putih yang ternyata hasilnya cukup memuaskan bahkan kualitasnya cukup bagus. Hingga hasilnya layak untuk mendapat sertifikat HKI.(Tat)