Ragam

Cegah Golput, Petugas KPUD Majalengka Bakal “Jemput Bola” Lansia dan Orang Sakit

kacenews.id-MAJALENGKA-KPUD Majalengka akan memfasilitasi lansia dan orang sakit yang mengalami kesulitan untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah nanti. Mereka akan didatangi petugas untuk mencoblos di rumahnya masing – masing.

Hal tersebut disampaikan Komisioner KPUD Majalengka Adhi Insan Sidik, Kamis (4/7/2024) menyikapi adanya keluhan dan permintaan masyarakat yang mengalami kesulitan untuk datang ke TPS pada pelaksanaan pencoblosan.

“Pemilih seperti ini nanti bisa kami pasilitasi, mereka bisa didatangi oleh petugas KPPS ke rumahnya sebelum pemungutan suara berakhir, yang penting mereka jangan sampai golput,” ungkap Adhi usai pelaksanaan coklit di rumah Sekda Majalengka Eman Suherman.

Menurutnya, ketika petugas KPPS datang untuk menyerahkan kertas suara pilgub dan pilbup ke rumah calon pemilih, akan disertai pengawas pemilu dan saksi dari masing – masing calon bupati atau gubernur juga petugas keamanan dari kepolisian dan TNI.

Para pemilihpun akan terjamin kerahasiaanya saat melakukan pencoblosan walaupun mereka mencoblos di rumah. “Yang pasti azas pemilu, umum, langsung, bebas dan rahasia akan terjamin.” ungkap Adhi.

Menurutnya, adanya keluhan dari calon pemilih yang menyebutkan jauh ke lokasi TPS cukup wajar karena pada pemilukada sekarang ini jumlah TPS jauh lebih sedikit dibanding jumlah PTS pada pileg dan pilpres.

Pada saat pilpres jumlah TPS mencapai 3.953 sedangkan di pemilukada hanya sebanyak 2.111 TPS saja. Setiap TPS akan melayani maksimal sebanyak 600 orang pemilih.

Dia menyebut tidak mungkin bisa menambah TPS untuk melayani calon pemilih walaupun jarak dari rumah menuju TPS hingga berkilo – kilometer, karena jumlah TPS sudah dipastkan serta sudah dipantau melalui satelit. Jika menambah TPS maka KPU akan disalahkan.

Berkurangnya jumlah TPS ini atas pertimbangan penyusutan biaya penyelenggaraan, selain itu pada pelaksanaan pemilukada diperkirakan setiap orang berada di TPS akan lebih cepat karena hanya dua kertas suara. Sedangkan pada penyelengaraan pileg dan pilpres mencapai lima kertas suara dengan jumlah calon legislatif dan DPD yang juga jauh lebih banyak.

“Untuk Kelurahan Majalengka Wetan kami perkirakan setiap TPS melayani 400 hingga 500 orang. Jadi pelaksanaan pelaksanaan pencoblosan di tingkat TPS akan lebih cepat, sehingga untuk datang ke rumah calon pemilih sangat dimungkinkan akan lebih cepat pula,” ungkap Adhi.

Dia menargetkan angka partisipasi pemilih pada pilkada sekarang sebesar 85persen , jumlah ini menyamai tingkat partisipasi pemilih pada pileg dan pilpres.

Sebelumnya Luran Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Suherman Taufik Zabbarudin disertai stafnya Dede Ahmad Sadeli mengungkapkan banyak warganya yang meminta pembangunan TPS bisa dekat dengan rumahnya agar bisa menyampaikan hak suaranya.

Sementara saat ini jumlah TPS di setiap RW berkurang banyak, yang semula di tiap RT tersedia TPS kini tidak semua RT terdapat TPS, karena setiap TPS yang semula melayani maksimal 300 pemilih kini menjadi 600 pemilih.

“Ketika kami melaksanakan sosialisasi pilkada ada diantara mereka yang mengancam tidak akan mencoblos jika TPS jauh, makanya kami mengusulkan untuk penambahan TPS namun tidak bisa diakomodir,” kata Dede.

Sementara itu calon pemilih yang diperkirakan jauh ke lokasi TPS diantaranya adalah warga Blok Gununghaur, Kelurahan Cicurug yang secara jarak mereka dekat ke Kelurahan Babakanjawa namun mereka harus memilihn di TPS Cicurug. Jumlah pemilih di Blok Gununghaur diperkirakan mecapai 200 orang.(Tat)

Related Articles

Back to top button