Pemkab Majalengka Luncuran 10 Juta Bendera Merah Putih

kacenews.id-Majalengka-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka gelar Peluncuran Pembagian 10 juta Bendera Merah Putih berkolaborasi dengan Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( DK2UMKM ) pada acara Pembukaan Pelaksanaan Pelatihan Uji Kompetensi Calon Tenaga Kerja (UJK) di Desa Cigaleuh Kecamatan Lemahsugih.
Pembagian bendera karena dinilai rasa nasionalisme masyarakat sudah mulai memudar, termasuk pada momentum hari besar nasional dinilai berkurang .
Sekertaris Daerah Kabupaten Majalengka Eman Suherman saat membuka acara mengatakan pembagian bendera sebagai bentuk mencintai serta memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih Tahun 2024 yang digelar secara serentak di seluruh Tanah Air Indonesia oleh Kemendagri RI melalui Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 17 Agustus 2024.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempersatukan masyarakat Indonesia, tidak hanya meningkatkan semangat kebangsaan, tetapi juga mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya.
Sekda mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program ini.
“Mari kita kibarkan bendera merah putih dengan bangga di setiap rumah, sekolah, kantor dan tempat umum lainnya,” ujar Sekda.
Kepala Badan Kesataun Bangsa dan Politik Kabupaten Majalengka Heri Rahyubi menambahkan, program ini berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 400.10.1.1/2152/SJ Tanggal 8 Mei 2024.
Menurutnya, yang melatar belakangi adanya gerakan pembagian bendera merah putih ini, karena kesadaran masyarakat dalam memasang bendera merah putih pada hari-hari besar nasional sudah mulai berkurang.
Ini terjadi karena kurangnya pemahaman dan kesadaran dalam mengenal sejarah Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan, dan semakin memudarnya semangat nasionalisme di jiwa masyarakat Indonesia.
Ia juga menjelaskan kondisi tersebut semakin diperparah dengan muncul paham-paham yang bertentangan dengan ideologi panacasila, yang memberikan pengajaran kepada masyarakat, salah satunya yaitu untuk tidak perlu mengibarkan bendera merah putih.
“Karena itu harus ada upaya saling menyadarkan atau mengingatkan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi bahwa pengibaran bendera putih sudah menjadi keharusan dan bahkan kebutuhan sebagai salah satu wujud rasa cinta tanah air,” ucapnya.(Ta)