Musim Lebaran Haji, Berkah bagi Pedagang Bunga Kingkong
kacenews.id-MAJALENGKA-Musim lebaran haji tidak hanya menguntungkan bagi penjual hewan kurban namun juga pedagang bunga kingkong di Blok Sukamulya, Kelurahan Babakanjawa, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, karena lebaran haji juga menjadi tradisi masyarakat untuk berziarah.
Toto salah serang petani bunga kingkong mengatakan, pada lebaran Idul Adha tahun ini harga bunga lumayan tinggi mencapai Rp 40.000 per kg. Mahalnya harga bunga diduga karena tidak banyak petani yang menanam akibat kemarau.
Di kampungnya, hanya beberapa orang saja setelah habis masa panen pada lebaran Idu Fitri tiga bulan lalu. Padahal biasanya hampir sebagian besar warga di kampungnya bertani bunga kingkong, terutama saat menjelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.
Toto sendiri saat ini hanya menanam seluas 100 bata untuk menyediakan lebaran Iduladha, yang dipanen seminggu dua kali. Dari luas 100 bata, Toto mampu memanen sekitar 20 kg lebih sekali panen.
“Sekarang harganya lumayan mahal mencapai Rp 40.000 per kg, biasanya paling mahal hanya mampu mencapai Rp 30.000 per kg,” ungkap Toto.
Hal yang sama disampaikan Iti, Yatin dan Warsih yang menam bunga disawah dekat rumahnya. Mereka biasa menanam menjelang Idul Fitri karena pesanan bunga cukup banyak bahkan selama bulan puasa pesanan bunga tiap hari datang dari berbagai daerah.
Pasar bunga kingkong selain wilayah Majalengka, permintaan pasar tertinggi datang dari Cirebon dan Kuningan. Para pembeli datang langsung ke rumah setiap tiga hari sekali.
“Sawah sedikit dari pada ditanami padi ya mending ditanami bunga, panennya seminggu dua kali atau paling lambat empat hari sekali.” ungkap Iti yang setiap kali panen sebanyak 10 kg saat panen kedua.
Masa tanam juga menurutnya lebih cepat, dua bulan sudah bisa dipanen dan bisa berbungga selama dua bulanan. Sedangkan padi bari bisa dipanen sekitar kurang lebih 4 bulanan, dan modalnya lumayan besar.
“Lahan dua petak kecil juga bisa jadi uang kalau ditanami bungan mah, modalnya juga irit karena bibit bisa milik sendiri, pupuk tidak terlalu banyak,” kata Yatin yang biasa memasok ke sejumlah pedagang bunga di Kadipaten.
Budi daya bunga kingkong menurut para petani di Sukamulya, sudah berlangsung cukup lama Terilhami dari mayarakat Sumber, Cirebon.
“Sekarang malah kami yang memasok ke Cirebon,” katanya.(Tati/KC)