Finansial

Rumah Subsidi Hijau di Kuningan Jadi Primadona

kacenews.id-KUNINGAN-Paska dilaunching rumah subsidi hijau Perumahan Taman Anggrek di Kabupaten Kuningan pada 19 Desember 2023, saat ini perumahan tersebut semakin mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.

Tidak hanya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), program rumah subsidi hijau ini juga memberikan daya tarik bagi beberapa lembaga donor. Salah satunya, dari World Bank merupakan bank dunia yenag telah bekerjasama dengan Kementrian PUPR mengembangkan rumah hijau.

“Salah satunya rumah hijau pertama di Indonesia itu adanya di Kuningan, jadi agenda hari ini lembaga donor ngin mencari tahu atau mendapatkan pengalaman dari penerapan rumah hijau dilakukan pada 2023 lalu di Kuningan,” ungkap Ketua Tim Pokja dan Perencanaan Kementerian PUPR Kurniawan Tri Utomo yang didampingi Humas PUPR PKurniawan Vina Mainija pada kunjungan lapangan ke lokasi Pilot Project IGAHP di Perumahan Taman Anggrek Kuningan Rabu, 12 Juni 2024.

Menurut Tri Utomo, jika kedepan program ini berjalan, maka Kementrian PUPR berencana mengembangkannya lebih advance lagi, dan rumah hijau ini akan ditularkan keseluruh Indonesia, tidak saja hanya di Kuningan.

“Diharapkan untuk kunjungan hari ini bisa melengkapi produk-produk pembiayaan hijau yang sedang di kembangkan khususnya dari Direktorat pembiayaan infrastruktur PUPR,” kata Vina.

Karena program IGHP ini, lanjut dia, merupakan salah satu untuk melengkapi sektor pembiayannya. Terlebih, unutk pembiayaan rumah yang pertama adanya insentif bagi pegembang yang tertarik untuk membangun rumah hijau.

Selain itu, melakukan sertifikasi terhadap rumah yang mereka bangun dan untuk penghuninya diharapkan kedepannya nanti bisa menerbitkan produk pembiayaan yang sifatnya subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Insentif itu masih dalam pengembangan, tapi untuk saat ini sudah mulai kita pikirkan, jika terkait dengan rumah hijau ini ada sertifikasinya. Maka ini, lebih memudahkan perizinan bagi para pengembang dalam hal penerbitan sertifikat layak fungsi,” katanya.

Sedang terkait dengan hitunagn dalam melakukan paylating, menurutnya, akan ada berapa kenaikan biaya konstruksi yang dilakukan untuk mebangun rumah hijau.
“Tujuannya yaitu masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak terdampak dengan kenaikan biaya perumahan,” tutupnya.

Direktur Taman Anggrek Group Cokro mengatakan, dengan konsep green hijau, untuk penjualan perumahan terdongkrak naik dari target pembiayaan.

“Untuk pembiayaan konstruksi pengembangan rumah hijau ini bersumber dari Bank Bjb. Bjb memberikan pendanaan pada rumah sederhana,” tutur Cokro.

Pihak Bank Bjb inginkan konsep rumah hijau dibangun untuk rumah subdidi.”Saat ini di lokasi ini sudah ada 51 atau dari 238 rumah subsidi, dan dari 51 unit ini untuk rumah hijau yang sekrang ini telah tersisa 3 unitan,”
paparnya.

Sedangkan, untuk pembiayaan KPR subsidinya itu masih dicover perbankan umum. Sedangkan, dari FSU untuk pembuatan jalan, nanti akan dibantu untuk kemudahan dari pemerintah.

“Taman Anggrek Grup konsep untuk rumah hijau dan pastinya berkualitas, dengan konsep rumah hijau ini pun telah rersmi dipantau langsung PUPR, hingga menjadi lebih berkualitas,” paparnya.(Pih)

Related Articles

Back to top button