Finansial

SLI Majalengka Siap Fasilitas Rumah Karyawan Tanpa DP

kacenews.id-MAJALENGKA-PT Shoetown Ligung Indonesia (SLI), Kabupaten Majalengka salah satu perusahaan di Kabupaten Majalengka yang berusaha memfasilitasi penyediaan perumahan bagi karyawannya melalui sistim kredit.

Penyediaan perumahan karyawan dilakukan dengan cara bekerjasama dengan sejumlah pengembang perumahan dan perbankan dengan fasilitas kredit yang terjangkau dan bahkan dengan DP 0 %.

PR & Legal PT Shoetown Ligung Indonesia (SLI) Agus Rusyana melalui pesan WA mengungkapkan, pihak perusahaan sangat mendukung setiap karyawan memiliki rumah, apalagi bila rumah karyawan tersebut dekat dengan lokasi kerja, sehingga potensi dan etos kerja karyawan bisa lebih meningkat.

“Hal ini sudah kami lakukan, dengan cara menggandeng dan bekerjasama dengan beberapa pengembang perumahan dan perbankan untuk dapat memfasilitasi perumahan bagi karyawan dengan fasilitas kredit yang terjangkau atau bahkan dengan DP 0%,” ungkap Agus.

Menurutnya, setiap karyawan yang akan mengajukan kredit perumahan, akan sangat diapresiasi dan diupayakan diberikan kemudahan dalam mendapatkan dokument pendukung, seperti penerbitan SK, surat aktif bekerja, bukti payrol atau persyaratan lainnya yang bisa dipenuhi pihak perusahaan.

“Kami bahkan mendorong Koperasi Karyawan agar dapat mefasilitasi anggotanya, bila membutuhkan biaya untuk pembayaran DP atau administrasi lainya, dengan sistem pembiayaan lunak.” katanya.

Disinggung soal TAPERA Agus menyebutkan jikapandangannya sejalan dengan yang disampaikan oleh APINDO pusat.

Menurutnya, sàat ini kontribusi pemberi kerja atas iuran jaminan sosial kisaran 18% dimana 10.19% diantaranya adalah untuk iuran BPJS TK, bilamana ditambah TAPERA 0.5% maka setiap bulan kewajiban yang harus dibayarkan adalah 11.39% kemudian sekitar 7-8% adalah tunjangan lainya (unfixed allowance) bagi karyawan.

“Terkait program perumahan bagi karyawan sebenarnya sudah diatur dalam BPJS Ketenagakerjaan dalam program JHT, dimana manfaat yang bisa diambil 30 % untuk pembiayaan/membeli rumah.” ungkapnya.

“Bila program TAPERA dijalankan maka akan sangat memberatkan, dimana iklim bisnis saat ini sedang tidak baik-baik saja, karena pengaruh ekonomi global. Kemudian bagi kami sebagai industri manufactur padat karya yang nota bene proses produksinya menyerap ribuan tenaga kerja tentu saja cost yang dikeluarkan akan sangat besar, walaupun hanya 0.5%.” tambah Agus.

Sebelumnya Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mendorong perusahaan – perusahaan besar untuk memapsilitasi perumahan bagi karyaan terutama yang tempat tinggalnya jauh dari tempat kerja. Hal ini untuk menghemat ongkos para pekerja yang dikeluarkan setiap harinya.(Tat)

Related Articles

Back to top button