Ayu Mendaftar Bacabup di DPD Gerindra Jabar
kacenews.id-SUMBER-Langkah politik mengejutkan dilakukan oleh Wahyu Tjitaningsih (Ayu), istri mantan Bupati Cirebon, Sunjaya. Ayu, yang sebelumnya merupakan anggota dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon, kini dikabarkan telah mendaftar ke DPD Gerindra Provinsi Jabar, sehingga menggugah perbincangan di jagat politik lokal.
Dari sumber-sumber terpercaya, foto-foto Ayu bersama pengurus DPD Gerindra Provinsi tersebar luas di media sosial, menunjukkan bahwa langkah politiknya ini bukanlah sekadar isapan jempol.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon, H Subhan saat dikonfirmasi kebenaran kabar tersebut pun menyatakan, ia juga menerima foto saat Ayu bersama pengurus DPD Gerindra Jabar itu.
Subhan pun membenarkan bahwa Ayu telah melakukan pendaftaran di DPD Gerindra Provinsi Jabar, bahkan sebelumnya juga telah mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Cirebon di tingkat kabupaten. “Ya itu kan haknya dia. Mungkin langkahnya langsung ke DPD Provinsi memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai,” ujar Subhan.
Namun, ketika disinggung tentang keterlibatan suaminya dalam kasus korupsi, Subhan menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut. Dia mempertegas bahwa selama tidak ada masalah yang berkaitan secara langsung dengan Ayu, tidak ada alasan untuk mengaitkan Ayu dengan urusan suaminya.
Pada tingkat lebih luas, Subhan juga menegaskan bahwa keputusan DPP Gerindra dalam memberikan rekomendasi untuk kepala daerah merupakan hasil dari perhitungan matang. “Ini dipastikan melalui penilaian dari berbagai aspek, dengan tujuan untuk meningkatkan elektabilitas partai,” kata Subhan.
Sementara itu, terkait dinamika koalisi antara Golkar, Gerindra dan Demokrat, Subhan mengakui bahwa komunikasi masih berjalan dinamis. Meskipun demikian, koalisi tersebut tetap solid dalam menghadapi dinamika politik yang terus berubah.
Namun, tantangan muncul dengan ketidakpastian posisi PKB yang belum menentukan koalisi. Subhan menjelaskan bahwa PKB, yang masih kekurangan satu kursi untuk mengusung calon bupati, harus melakukan koalisi dengan partai lain. “Hingga saat ini, belum ada komunikasi resmi antara PKB dengan koalisi KIM,” ujarnya.
Dengan berbagai perkembangan ini, Subhan menegaskan bahwa koalisi KIM juga belum dapat menentukan calon bupati atau wakil bupati. Dinamika politik yang terus berubah menambah kompleksitas dalam pembentukan koalisi, namun harapannya koalisi KIM dapat tetap solid dan tidak berubah-ubah.(Mail)
