CirebonRaya

Jelang Iduladha, Ratusan Hewan Kurban di KTTS Padusan Kubang Laku Terjual

 

 

kacenews.id-CIREBON-  Menjelang Hari Raya Iduladha, ratusan sapi milik Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan di Desa Kubang, Kecamatan Talun, sudah laris terjual.

Anggota KTTS Padusan, Yuwenda mengungkapkan, saat ini sapi yang belum terjual masih tersisa 10 ekor lagi dari total 200 sapi yang ada.

Menurutnya, ratusan sapi yang sudah terjual itu memiliki harga bervariasi. Dari harga terendah Rp 25 juta sampai harga tertinggi Rp 83 juta. Saat ini, harga sapi tertinggi yang masih belum terjual adalah Rp 60 juta.

Ia menyebutkan, para pembeli sapi di kelompoknya rata-rata sudah memesannya jauh-jauh hari. Bahkan ada beberapa pembeli yang sudah memesan sejak Hari Raya Idulfitri.

Namun, mayoritas pembeli sudah memesannya pada satu bulan sebelum Iduladha atau pada Mei. “Tapi ramainya sih bulan kemarin,” kata Yuwenda.

Kendati demikian, lanjut Yuwenda, jika dibandingkan dengan tahun kemarin, sapi yang terjual pada Iduladha tahun ini jumlahnya masih jauh lebih rendah. Karena pada Iduladha sebelumnya, sebanyak 300 ekor sapi laku terjual di waktu yang nyaris sama.

Menurutnya, hal itu terjadi karena populasi sapi sedikit. Pihaknya pun tidak berani berspekulasi mendatangkan sapi dalam jumlah banyak seperti tahun kemarin, mengingat tahun ini masih ada paparan penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Tapi kalau sapi-sapi di sini Alhamdulillah aman dari PMK. Beberapa hari lalu dari Dinas Pertanian juga sudah kesini melakukan pemeriksaan,” katanya.

Yuwenda menyampaikan,  pihaknya tidak terburu-buru untuk berbelanja sapi lagi sebelum 10 ekor sapi yang tersisa itu habis. Selain itu, pihaknya mengaku harus lebih teliti dan selektif lagi ketika mendatangkan sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Karena kita disini kan untuk penggemukan, jadi tidak asal belanja. Kalau habis, baru belanja lagi,” katanya.

Kuwu Kubang, Wawan Karyawan mengungkapkan, KTTS Padusan  merupakan kelompok ternak terbaik nasional dari sisi penggemukan. Sehingga pernah mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia mengemukakan, kelompok ternak tersebut mulanya berdiri sendiri-sendiri. Kemudian pihak desa memfasilitasi penyatuan para peternak dengan membentuk kelompok ternak. “Kita fasilitasi untuk kandangnya itu dari tanah bengkok Desa Kubang,” katanya.

Diakui kuwu, sejak merebaknya PMK pada 2021, pasokan sapi untuk KTTS Padusan  berkurang. Karena para anggota kelompok merasa ketakutan dengan penyakit tersebut. “Tapi Desa Kubang sih tidak ada yang terkena PMK,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya masih terus memberikan dukungan kepada kelompok ternak tersebut agar semakin solid dan lebih meningkat lagi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging kurban pada setiap Hari Raya Iduladha. “Kalau sekarang kita hanya sebatas membina saja,” ucapnya.(Junaedi)

 

 

Related Articles

Back to top button