Finansial

PT Rajawali II 2024 Targetkan Produksi Gula 86 Ribu Ton

kacenews.id-MAJALENGKA-PT Rajawali II dengan mengoperasikan tiga pabrik gula, menargetkan produksi gula di Tahun 2024 sebanyak 86.000 ton dan kontribusi Pabrik Gula Jatitujuh mencapai hampir setengah target produksi yakni sebesar 40.000 ton.

Menurut keterangan Sekretaris PT RNI II Cirebon Karpo B Nusri disela – sela peluncuran giling tebu Tahun 2024, di Pabrik Gula Jatitujuh, Jumat (31/5/2024), target produksi gula sebanyak 86.000 ton ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang dilakukan sebelumnya.

“Berdasarkan Rapat Kerja Bersama (RKB) yang ditetapkan berdasarkan RUPS menatretakan capaian produksi gula 86.000 ton, kami akan bersaha semaksimal mungkin dengan unit – unit produksi yang ada, PG Jatitujuh, Tresana Baru dan Sindanglaut, akan menargetkan sesuai RUPS,” ungkap Karpo B Nusri.

Untuk Pabrik Gula Jatitujuh yang gilng bersama Subang, diharapkan bisa memproduksi gula hingga setenagahnya sebanyak 40.000 tonan dengan rendemen gula diatas 7,5 persenan. Tingginya produksi gula ini karena didukung cuaca saat masa giling, juga saat masa tanam tahun lalu.

“BMKG mengatakan tahun ini cuaca medukung proses giling gula,” katanya.

Kondisi ini berbeda dibanding Tahun 2023, akibat El Nino yang cukup panjang, yang berpengaruh terhadap penurunan prosentase hingga kurang lebih 20 %, sehingga dari produksi yang ditetapkan oleh RUPS turun sebesar 20 %.

Tahun ini untuk PG Jatitujuh diprediksi akan melakukan giling tebu sebanyak kurang lebih 11 juta kw tebu dengan target masa giling selama 141 hari.

Di wilayah Jatitjuih sendiri ada sekitar 5.000 petani petani yang terlibat tanam melalui proses kemitraan, jumlah ini diluar petani tebu yang tergabung dalam asosiasi petani Tebu Rakyat Intensifikasi (Tris).

Mereka yang tergabung dalam proses kemitraan adalah petani – petani yang tempat tinggalnya berada di desa sekitar pabrik gula atau wilayah penyangga. Karpo B Nusri berharap setiap tahun bisa terjadi peningkatan, baik luasan area lahan kemitraan maupun jumlah petani kemitraan.

“Kedepan kemitraan akan terus didorong dengan melibatkan selurih stake holder yang ada, baik pemerintah, serta asosiasi petani tebu. Dan juga ada tahun ini harga gula yang mendukung bagi industri tebu berbasis petani mitra sehingga akan memicu harga gula petani.” ungkap Nusri

Harga gula petanbi mitra tahun ini menurtnya sebesar Rp 14.500 per kg dengan HET gula dipasar sebesar Rp 17.500.(Ta)

Back to top button